Penangkaran Dengan Ratusan Buaya

Minggu, 09 Juni 2013 – 09:55 WIB
TAMAN penangkaran buaya di Kecamatan Blanakan Subang, menjadi satu-satunya lokasi penangkaran di Kabupaten Subang, bahkan Jawa Barat. Mulai proses bertelur, penetasan hingga pengembangbiakan buaya dewasa dilakukan di lokasi ini.

Saat ini sedikitnya terdapat 430 buaya berbagai ukuran dipelihara di taman wisata tersebut. Dengan jumlah buaya sebanyak itu, Penangkaran Buaya Blanakan hanya memiliki pegawai sebanyak 7 orang. Sudah puluhan tahun taman ini sudah menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Santoso, seorang pawang buaya mengatakan, ia sudah puluhan tahun menjadi tenaga pemelihara buaya, sekaligus pawang di penangkaran buaya Blanakan. Hampir kesehariannya ia habiskan di lokasi tersebut untuk mengurusi buaya, dari mulai proses bertelur hingga yang terbesar ukurannya.“Ini milik Perhutani. Saya sudah lama tinggal dan menjadi pegawai disini,” ujar Santoso.

Masih menurut Santoso, untuk hari-hari biasa pengunjung yang dating ke Taman Wisata Buaya Blanakan tak begitu banyak, hanya berkisar sekitar 15 orang. Namun jika hari libur, jumlah pengunjung menjadi puluhan, bahkan ratusan orang. Hanya merogok kocek Rp10 ribu per orang, pengjung sudah bias melihat langsung hewan berdarah dingin tersebut.

“Taman wisata buaya sudah berdiri sejak tahun 1988,” tandas Santoso di sela-sela kesibukannya mengurus buaya.

Dijelaskan Santoso, jenis buaya di taman wisata Blanakan semuanya berjenis buaya muara, yang hanya biasa hidup di air payau. Untuk pelestarian di lokasi tersebut disediakan sekitar 22 kolam.

"Dalam satu hari, buaya disini dikasih makan ikan 3 kali. Jika ditotalkan bisa menghabiskan 1.5 kwuintal ikan dalam sehari,” jelasnya.

Saat ini, menurutnya, taman wisata Buaya Blanakan sangat membutuhkan tenaga dokter hewan untuk mengurusi kesehatan buaya. Tak adanya dokter hewan, kata Santoso, ia bersama rekannya yang lain sering kelimpungan karena tak mengerti kesehatan hewan.

“Kendalanya disini itu dokter hewan yang bias mengurusi buaya yang sakit,” tutur Santoso.

Sementara buruknya inprastruktur jalan seringkali menjadi penghambat para pengunjung datang berkunjung.“Apalagi kalau hujan, para pengunjung jadi susah datang ke tempat ini,” kata Santoso.(ygo/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Merugi Ratusan Juta Akibat Banjir

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler