Pencairan Bantuan Operasional PTN Molor

Dicairkan di DIPA Masing-masing Kampus

Senin, 01 Oktober 2012 – 06:04 WIB
JAKARTA - Target Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencairkan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BO PTN) senilai Rp 1,4 triliun pada September meleset. Akibatnya seluruh kampus negeri yang mendapatkan alokasi BO PTN, wajib menalangi dulu biaya operasional dari uang mereka sendiri.

Keterlambatan pencairan BO PTN ini dipicu dari pembahasan antara Kemendikbud dengan Komisi X DPR yang cukup lama. Duit untuk BO PTN ini sendiri, diambilkan dari anggaran pendidikan yang terdapat dalam APBN-P 2012. Tujuan pengucuran BO PTN ini untuk menekan biaya kuliah yang setiap tahun cenderung naik. Setelah dana ini turun, kampus negeri dilarang menaikkan SPP untuk mahasiswa reguler.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso kemarin (30/9) menjelaskan, pembahasan APBN-P 2012 dengan Komisi X DPR sudah tuntas. Djoko mengatakan, saat ini anggaran BO PTN sudah dimasukkan dalam DIPA (daftar isilan pelaksanaan anggaran) masing-masing kampus.

Pencairan DIPA ke setiap kampus, masih dalam pembahasan anggaran Kemendikbud dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Jika DIPA ini sudah bisa dicairkan, otomatis BO PTN juga sudah bisa digunakan kampus," kata mantan rektor ITB itu. Jajaran Kemendikbud berharap kampus penerima BO PTN untuk bersabar.

Diantara PTN yang mendapatkan alokasi BO PTN adalah ITB (Institut Teknologi Bandung). Rektor ITB Akhmaloka menuturkan, kampusnya mendapatkan alokasi BO PTN sekitar Rp 70 miliar. Dana ini digunakan untuk membantu pendanaan biaya operasional kampus. "Diantaranya untuk penelitian dan pengabdian masyarakat," katanya. Karena dana BO PTN belum cair, dia menuturkan pembiayaan operasional masih penuh ditanggung kampus.

Akhmaloka menuturkan pencairan BO PTN tahun ini adalah periode pertama. Sehingga wajar jika ada keterlambatan dari jadwal yang sudah ditargetkan. Untuk selanjutnya, dia berharap pengalokasian BO PTN ini lebih baik lagi. "Sesuai namanya saja biaya operasional, jadi yang harus bisa dipakai untuk menutup biaya operasional setiap bulan," katanya.

Dia juga berharap jika mulai tahun depan BO PTN tidak dimasukkan dalam APBN-P. Menurut Akhmaloka, pemerintah dan DPR harus satu suara untuk memasukkan anggaran BO PTN dalam APBN murni. Dengan demikian BO PTN bisa dikucurkan ke kampus rutin setiap bulan, mulai awal tahun.

Sementara itu, Rektor UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) Rochmat Wahab mengatakan kampusnya menerima alokasi BO PTN Rp 28 miliar. "Alokasi ini setara dengan 10 persen dari total kebutuhan biaya operasional kami," katanya. Rochmat juga berharap, pencairan BO PTN mulai tahun depan bisa berjalan dengan jadwal yang rutin.

Terkait BO PTN 2012, dia mendapatkan informasi jika pembahasan di Kemenkeu membutuhkan waktu hingga tiga minggu. Dengan demikian, dia memprediksi jika dana BO PTN yang masuk dalam DIPA kampus bisa dicairkan akhir Oktober ini.

Rochmat menuturkan, UNY sudah memastikan menjalankan perintah Kemendikbud untuk tidak menaikkan SPP. Dia mengatakan, SPP mahasiswa tahun depan ditetapkan Rp 2,5 juta per semester. "Biaya kuliah hanya SPP saja. Tidak ada biaya-biaya lainnya lagi," katanya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Murid SD Pertanyakan Beasiswa Anak Yatim

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler