Pencari Suaka Sri Lanka Ditampung di Padang

Kamis, 03 Januari 2013 – 09:33 WIB
PADANG--Setelah permintaan imigran asal Sri Lanka, yang sebelumnya tidak mau masuk wilayah Indonesia dan meminta dijemput dengan kapal perang Australia, akhirnya memasuki perairan Indonesia dan langsung dibawa ke penampung di Kota Padang.

Sebanyak 46 orang imigran Sri Lanka penumpang kapal itu, dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN) merupakan pencari suaka ke Australia, karena kampung halamannya terjadi konflik berkepanjangan dan belum kunjung selesai sampai saat ini.

Seperti diketahui, Imigran asal Sri Lanka yang menggunakan kapal mereka LAL 1 itu setelah satu minggu mengarungi lautan bebas, mengalami kerusakan mesin sehingga kapal tujuan Australia tersebut lego jangkar di laut lepas di titik koordinat 03.389 90 Selatan-096.18.09 Timur, tepatnya 219 mil sebelah Barat Sipora, atau 291 mil dari Padang.

Kapal imigran pencari suaka ini diketahui mengalami kerusakan setelah memancarkan frekuensi dan meminta pertolongan, tapi saat itu kapal tersebut tidak mau ditarik ke Indonesia dan meminta ditarik kapal perang Australia, namun setelah permintaan mereka gagal barulah sebanyak 46 warga Asal Sri Lanka ini di bawa masuk ke perairan Indonesia oleh kapal cargo asal Kuwait.

Kapal berbendera Sri Lanka dengan jumlah penumpang sebanyak 46 orang itu, sebelum ditarik masuk ke perairan Indonesia telah tekatung-katung di laut lepas, setelah kapal berbendara Sri Lanka tersebut, ditinggal kapal cargo New Oerlans yang telah berlayar ke Australia. Diduga, imigran asal Sri Lanka yang terdiri dari 38 orang pria, lima orang perempuan, serta lima orang anak-anak itu mau ditarik masuk ke perairan Indonesia, karena makanan di kapal yang mereka tumpangi telah habis.

Dandim 0319 Mentawai Letkol Kav Josafath M.R Duka pada Padang Ekspres kemarin (2/1) mengatakan, kapal LAL 1 yang ditumpangi imigran asal Sri Lanka itu ditarik masuk ke parairan Indonesia, oleh kapal cargo berbendera Kuwait, dari 219 mil pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Saat itu lanjut Letkol Kav Josafaat Duka, 46 imigran Sri Lanka ini dipindahkan ke kapal Basarnas sekitar 15 mil dari Pulau Siburu, Pulau Sipora, Kabupaten Mentawai, setelah seluruh imigran dipindahkan dari kapal cargo berbendera Kuwait tersebut, sekitar pukul 11.40 WIB, kemarin (2/1) imigran tersebut langsung di bawa ke Kota Padang diserahkan pada Imigrasi untuk penindakan lebih lanjut.

"Para imigran itu, bisa langsung dibawa ke Padangdari Pulau Siburu, Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, karena Kapal Basarnas telah stanby menunggu para imigran. Saat dipindahkan, seluruh imigran gelap tersebut masih terlihat sehat, walaupun beberapa diantaranya terlihat lemas yang diduga akibat tidak makan selama satu minggu belakangan," ujar Dandim 0318 Mentawai Letkol Kav Josafath Duka.

Dugaan Letkol Kav Josafath yang diungkapkan pada Padang Ekspres, sebanyak 46 imigran Sri Lanka ini langsung dibawa ke Padang, karena Pemkab Mentawai tidak bisa lagi menampung mereka. Mungkin hal itu kata Letkol Josafath, karena sebelumnya dua kasus, masuknya imigran gelap asal Sri Lanka yang juga pernah terdampar di Mentawai, seluruh keperluannya ditanggung pemkab setempat, mungkin karena pemkab tidak memiliki dana talangan, makanya seluruh imigran itu langsung di bawa ke Padang dan dikawal dua orang anggota TNI AD serta dua orang anggota Mapolres Mentawai.

Informasi yang berhasil dihimpun Padang Ekspres, saat 46 imigran gelap Sri Lanka itu tiba di Padang sekitar pukul 15.00 WIB, dan merapat di Pelabuhan Teluk Bayur, tertulis kapal yang membawa imigran semula yang dikenal dengan nama LAL 1 ternyata memiliki nama M.V AL Shuwaikh. Dalam catatan atau dari surat-surat kapal ini, diketahui kapal imigran asal Sri Lanka tersebut milik pengusaha kapal asal Kuwait, dan kapal itu sendiri memiliki kekuatan mesin mencapai 11040 KW, 15125 HP, dari catatan atau surat kapal tercatat kapal buatan German pada tahun 1999.(kid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib 251 Honorer Masih Terkatung-katung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler