jpnn.com - SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur mengimbau para keluarga korban untuk tak kalut dengan kabar pengumuman penarikan pasukan TNI dari Pangkalanbun dalam operasi evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada 28 Desember lalu.
Meskipun pasukan TNI ditarik, tapi operasi pencarian jenazah akan terus dilanjutkan. Apalagi, tim Badan SAR Nasional (Basarnas) belum mengumumkan adanya penghentian operasi tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Beri Sinyal Tak Akan Lantik Komjen BG
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rabu (28/1), menyatakan bahwa pihaknya tetap berpegang teguh pada pernyataan CEO AirAsia Tony Fernandes. Dia sempat menyebutkan, meski pemerintah mengumumkan penghentian operasi evakuasi, pihaknya akan meminta Basarnas untuk tetap melanjutkan pencarian.
“Itu pernyataan yang disampaikan Tony Fernandes. Dia menyatakan bahwa AirAsia akan meminta tim SAR terus melanjutkan pencarian. Semua biaya ditanggung oleh AirAsia,” kata Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (29/1).
BACA JUGA: Ini Cerita Dua Nelayan yang Menemukan Teknisi AirAsia QZ8501
Lebih lanjut, pengumuman penarikan TNI itu pun tidak bisa dijadikan sebagai acuan bahwa pencarian dihentikan. Sebab, operasi pencarian ini adalah operasi gabungan. Jika operasi pencarian dihentikan, semua instansi harus menyatakan hal yang serupa.
“Tidak bisa hanya TNI saja, atau pemkot saja, melainkan harus gabungan dari pihak yang terlibat,” lanjutnya.
BACA JUGA: Rekomendasikan Budi Gunawan Dicoret, Tim 9: Jokowi Harus Komitmen
Selain itu, kata Risma, jika operasi pencarian sudah dihentikan, akan ada keputusan pemerintah. Keputusan tersebut agaknya berisi langkah-langkah lanjutan. (ima/c2/opi/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dia Salah Melulu, Tidak Layak jadi Menteri
Redaktur : Tim Redaksi