jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno belum bisa keluar dari badai cercaan, usai pernyataannya soal rakyat dan KPK jadi bahan bully-an.
Pengamat politik, Sukardi Rinakit juga ikut angkat bicara soal Tedjo. Dikatakannya, Tedjo tak pantas menjadi seorang pembantu presiden, dan tidak ada alasan lain lagi untuk tetap mempertahankannya.
BACA JUGA: Dugaan Zulkarnaen Korupsi Resmi Masuk Bareskrim Polri
"Sebagai Menko Polhukam dia salah melulu, tidak layak jadi menteri," kata Sukardi, seperti diberitakan Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN), Kamis (29/1).
Meski bicara perombakan kabinet diakui Sukardi masih terlalu pagi, namun untuk Kasus Tedjo dinilai perlu mendapat pengecualian.
BACA JUGA: Sambangi Pusdikpassus, Puan Bekali Peserta Ekspedisi NKRI
"Kalau kasus Menteri Tedjo, harus di-reshuffle. Masih banyak stok Menkopolhukam yang jauh lebih baik di luar sana," pungkas Sukardi. (rmo/adk/jpnn)
BACA JUGA: Menkeu Berani Jamin Dirjen Pajak Baru Tak Berapor Merah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Maharani: Baru Tiga Bulan, Tak Dapat Dipastikan
Redaktur : Tim Redaksi