Ada alasan mengapa puing-puing dari pesawat nomor penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang bisa jadi ditemukan di kawasan baru yang diusulkan. Kawasan baru pencarian ini berada di 35 derajat selatan di Samudra Hindia bagian selatan.
Alasannya adalah karena kurang ditemukannya puing-puing dari pesawat yang ditemukan di pantai barat Australia.
BACA JUGA: Imigrasi Australia Bayar Kompensasi Rp 2,3 M Bagi Gugatan Di Tahun 2016
Selain handuk kecil dalam kemasan Malaysia Airlines yang ditemukan di pantai Australia Barat tahun 2015 lalu, yang belum tentu berasal dari MH370, setiap puing yang diketahui berasal dari pesawat tersapu di pantai timur Afrika atau ke pulau di dekatnya.
Ini menjadi penting, mengingat para penyelidik Australia percaya ada lima kemungkinan pengaturan kontrol autopilot yang digunakan pesawat tersebut saat kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut.
BACA JUGA: Tewas Digigit Ular Hanya Dalam Waktu Satu Jam
Skip gfycat embedFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Perhitungan berdasarkan empat dari pengaturan tersebut mengarah ke lokasi kecelakaan lebih jauh ke selatan (36-39 derajat ke selatan) atau lebih jauh ke utara (33-34 derajat selatan), di mana arus laut setelah pesawat dinyatakan hilang mengarah ke timur, karena itu sebelumnya diperkirakan arus menyapu puing-puing menuju Australia.
BACA JUGA: Minat Siswa Perempuan Kuliah Di Bidang Sains Tetap Rendah
Salah satu sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan hanya satu dari lima pengaturan tersebut, yakni constant magnetic heading (CMH), akan menyebabkan lokasi kecelakaan berada di derajat 35S, di mana arus samudera saat itu mengarah ke arah yang berlawanan, menuju Afrika.
Namun demikian, bukti lain dari berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah pesawat hilang, yaitu satelit Inmarsat milik Inggris yang menangkap sinyal dari pesawat, mendorong tim pencarian yang dipimpin Australia untuk fokus pada area seluas 120 ribu kilometer persegi sekitar 36 derajat jauh ke selatan. Pencarian tersebut berakhir dengan sia-sia.
Baru saat ini, lewat pengujian berbagai puing-puing dan studi arus laut, ada kemungkinan lokasi puing-puing pesawat bergeser ke utara di daerah sekitar 35 derajat ke selatan, melewatu garis imajiner yang dikenal dengan istilah "seventh arc", yang menunjukkan sejumlah lokasi kemungkinan saat pesawat mengirimkan sinyal ketujuh.Lokasi 35 derajat ke selatan 'satu-satunya pilihan' Salah satu staf di perusahaan Inmarsat menunjukkan lokasi pencarian MH370.
Reuters: Andrew Winning, file
Pekan ini pemerintah Malaysia mengkonfirmasikan telah menandatangani kesepakatan untuk membayar perusahaan eksplorasi dasar laut dari Amerika Serikat, Ocean Infinity antara $20 juta dan $70 juta, jika menemukan pesawat yang hilang dalam waktu 90 hari sejak pencarian baru dimulai.
Pesawat pencarian Seabed Constructor sudah menuju ke lokasi pencarian baru dan akan mulai menjelajahi dasar laut minggu depan.
Ocean Infinity yakin bisa menemukan pesawat jika memang berada di dalam area pencarian.
"Kami kira-kira bisa mencakup 1.200 kilometer persegi per hari," kata Oliver Plunkett, kepala eksekutif.
"Yang berarti kita akan menyelesaikan 25.000 kilometer persegi dalam tiga dan empat minggu pertama pencarian."Penemuan belum tentu pecahkan misteri Puing bagian sayap, yakni flaperon, mengapung di atas laut.
Foto: CSIRO
Pencarian baru akan memindai area yang lebih luas. Meskipun bukti termasuk bagian kecil dari sayap pesawat, yang ditemukan di Tanzania, mendukung teori bahwa pesawat terbang mengalami penurunan cepat setelah kehabisan bahan bakar dan mendarat di dekat "seventh arc".
Pemeriksaan bagian sayap tersebut menunjukkan bagian flaperon pada sayap pesawat sedang dibentangkan, sehingga ada teori pilot masih memegang kendali dan mencoba melajukan pesawat sejauh mungkin sebelum jatuh.
Bukti dalam laporan Biro Keselamatan Transportasi Australia pada akhir 2016, lewat pengamatan komunikasi satelit dari pesawat, dikenal sebagai Doppler Shift Burst Frequency Offset, juga konsisten dengan penurunan pesawat yang cepat dan lokasi kecelakaan mendekati "seventh arc".
Pencarian baru akan dimulai minggu depan. Dengan bayaran jutaan dolarnya, Ocean Infinity harus menemukan lokasi dimana puing-puing berkumpul atau alat perekam dalam penerbangan dalam waktu 90 hari.
Tapi jika sekalipun pesawat ditemukan, mungkin tidak ada penjelasan memuaskan mengapa penerbangan MH370 bisa hilang.
"Jika mereka menemukannya, apakah secara finansial kita bisa mengangkatnya? Dan kalaupun mereka melakukannya, informasi apa yang bisa diberikan?" kata spesialis penerbangan, Trevor Jensen.
"Perekam penerbangan, perekam suara, semuanya akan dalam keadaan sangat rusak sekarang."
Dirangkum dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Australia Jika Pendiri WikiLeaks Didepak Dari Kedutaan Ekuador