Pasalnya, kapolri sendiri tidak mengenal nama Untung. Orang nomor satu di institusi kepolisian itu juga mengaku tidak tahu jika namanya dicatut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kapolri sama sekali belum pernah berhubungan dengan Untung dalam kondisi dan situasi apa pun. Apalagi, sampai mengirim ucapan selamat melalui karangan bunga. “Kami juga tidak tahu motif dan alasannya mencatut nama kapolri,” kata Boy saat dihubungi Radar Bogor (Grup JPNN) kemarin.
Meski begitu, Mabes Polri belum mengambil sikap apakah akan turun langsung menangani kasus tersebut atau menyerahkan penyelidikannya kepada Polres Bogor Kota. “Kapolri hanya meminta agar pelaku segera ditemukan, supaya jelas maksudnya apa mengirim karangan bunga menggunakan nama kapolri,” tandas Boy.
Kendati belum ada instruksi langsung, jajaran Polres Bogor Kota akan melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa pelaku dan otak di balik pengiriman karangan bunga tersebut.
Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama melalui Kasat Reskrim AKP Didik Purwanto menegaskan, tidak mungkin kapolri memberikan ucapan selamat kepada Untung. Apalagi, karangan bunga tersebut tidak tertera nama jelas kapolri lengkap dengan pangkat dan gelar pendidikannya. “Itu hanya mengaku-ngaku sebagai kapolri,” ujarnya.
Kapolres berjanji akan menyelidiki pengirim karangan bunga tersebut. Hal itu perlu dilakukan agar tidak ada lagi pihak tak bertanggung jawab menyalahgunakan nama pejabat publik tanpa alasan jelas. “Pastinya kita akan tindak tegas si pelaku, agar hal serupa tidak terjadi lagi,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bogor, Yudhy Soetoto menyayangkan pencatutan nama Jaksa Agung, Basrief Arief dalam karangan bunga ucapan selamat kepada Untung Kurniadi. Karena itu, Kejari akan membentuk tim untuk menelusuri siapa pelakunya. “Saya akan panggil kasi intel untuk mengumpulkan data tentang pencatutan nama jaksa agung,” singkatnya.
Karyawan CV Fajar Florist yang mengirim karangan bunga ke kantor PDAM Tirta Pakuan mengaku tidak tahu siapa pemesannya. Pasalnya, yang memegang data administrasi sedang tidak berada di tempat. “Saya hanya bertugas mengantarkan. Urusan siapa yang memesan, bos saya yang tahu,” kata pegawai CV Fajar Florist, Dian (24).
Menurut dia, pengiriman karangan bunga dilakukan pada Selasa (18/12) pagi, dan langsung diserahkan kepada petugas jaga PDAM Tirta Pakuan. “Setelah bukti kuitansi ditandatangani, saya langsung kembali ke tempat kerja. Dan, satpam jaga tidak menanyakan siapa pengirim (karangan bunga) itu,” akunya.
Walikota Bogor, Diani Budiarto juga menyayangkan pencatutan nama kapolri dalam karangan bunga ucapan selamat kepada Untung Kurniadi, Dirum PDAM yang dia lantik pekan lalu. Diani berharap, agar pelaku segera ditemukan sehingga tidak membuat resah banyak pihak, khususnya pegawai PDAM Tirta Pakuan. “Serahkan saja kepada kepolisian biar jelas siapa pelakunya,” tukas Diani.
Sebelumnya, Untung Kurniadi sudah membantah dirinya mencatut nama kapolri. Pria yang mengklaim sebagai manager perusahaan menengah pada usia 18 tahun itu mengaku tidak tahu soal pengiriman karangan bunga dari kapolri dan jaksa agung. “Saya juga tidak tahu. Saya belum lihat, masak sih?” dalihnya.
Untung juga membantah dua karangan bunga tersebut bentuk ’akal-akalan’ yang dibuatnya agar karyawan yang menolaknya di PDAM takut dan luluh. “Sekali lagi saya tidak tahu-menahu soal karangan bunga itu. Mungkin ada orang iseng,” ujar Untung kepada Metropolitan (Grup Radar Bogor/JPNN). (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinding Bangunan Dideadline Bersih Dari Coretan
Redaktur : Tim Redaksi