Pencegahan dan Sinergi jadi Kunci Utama Atasi Karhutla

Rabu, 09 Oktober 2019 – 21:06 WIB
Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan survei terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hasilnya menunjukkan bahwa penyebab utama karhutla adalah ulah manusia yang disengaja dan merupakan suruhan pihak lain, serta dimaksudkan untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan.

BACA JUGA: Komandan Kodim Terjun ke Lapangan Padamkan Api Karhutla

“Untuk itu, pencegahan yang akan dilakukan yaitu dengan membantu masyarakat menyiapkan lahan tanpa bakar. Kemudian menjamin kesejahtaraan masyarakat, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang dibayar untuk membakar lahan,” kata Direktur Jenderal PPI Ruandha Agung Sugardiman kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/10).

Ruandha pun menekankan perlunya kolaborasi antar lembaga, dengan memanfaatkan dana yang selama ini digunakan untuk pemadaman karhutla dapat difokuskan pada tahap pencegahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Ini Terobosan Baru KLHK untuk Tegakkan Hukum Kasus Karhutla

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lili Kurniawan mengatakan, pencegahan dan keterlibatan multipihak menjadi kunci. Di samping itu, perlu ada rumusan kedepan, cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya melalui carbon trading, dan ekowisata lahan gambut.

“Karhutla menyebabkan dampak kerugian yang sangat besar, selain materiil juga terhadap kesehatan dan hubungan bilateral dengan negara tetangga akibat asap lintas batas negara,” kata dia.

Kasubdit III Direktorat Tindak Pidata Tertentu Bareskrim Polri Kombes Irsan mengatakan, penanganan lokasi karhutla berbeda dengan kejahatan lain.

"Biasanya penyidik segera menuju lokasi setelah ada laporan, sedangkan untuk karhutla kami menunggu api padam dulu misalnya,” kata dia.

Irsan juga setuju bahwa peran serta masyarakat sangat besar dalam pencegahan karhutla. Dia mencontohkan beberapa desa penghasil lebah madu di Sumatera Selatan, tidak pernah mengalami karhurla.

"Kalau di sana terjadi karhutla tentu akan berpengaruh besar terhadap produksi lebah madunya, sehingga mereka bersama-sama menjaga agar lahannya tidak terjadi karhurla," ujar Irsan.

Terkait dengan sinergi antar lembaga, Irsan menyampaikan Polri bekerja sama dengan KLHK dalam penguatan kapasitas penegakan multidoor karhutla.

Selain itu, penyidik Polri juga melakukan penyidikan berbasis deteksi dini, dengan menggunakan sarana aplikasi yang ada di KlHK sebagai basis penyidikan, di antaranya melalui website Sipongi. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler