Penculik Bayi Diduga Berkomplot

Jumat, 28 Maret 2014 – 08:56 WIB

jpnn.com - BANDUNG - Pihak kepolisian masih terus memburu pelaku penculikan bayi  pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boni Manurung pada Selasa (25/3) lalu oleh perempuan yang mengenakan pakaian ala dokter.

Berbekal hasil pemeriksaan saksi dan rekaman CCTV, pihak kepolisian menduga pelaku penculik bayi di RS Hasan Sadikin Bandung bekerja tidak seorang diri alias berkelompok dan sudah profesional.

BACA JUGA: Upal Rp80,7 Juta dari Surabaya

"Diduga pelaku tidak bekerja seorang diri, saat menjalankan aksinyapun terlihat santai. Nampak dia seperti sudah terbiasa menjalankan aksinya ini," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi saat ditemui di Bandung, Kamis (27/3).

Fakta lain yang memperkuat pelaku sudah mahir adalah tidak ditemukan sidik jari di lokasi kejadian. "Kita tidak menemukan sidik jari. Itu yang menjadi pertanyaan kita," jelasnya.

BACA JUGA: Baru Kenal di Jalan, Langsung Mau Diajak Tidur

Selain itu, ada petunjuk baru yang ditemukan tim penyidik Polrestabes Bandung yaitu berupa print out kendaraan yang keluar dari parkiran RSHS.

Dalam rentan waktu 19.45 WIB hingga 20.00 WIB yang diperkirakan sebagai waktu pelaku untuk melarikan diri, didapat dua kendaraan roda empat yang keluar dari tempat parkir RSHS.

BACA JUGA: Nama Pria Selingkuhan di HP Ditulis Nama Cewek

"Yang pertama mobil milik warga Kiaracondong dan sudah kita periksa. Dia sedang besuk dan memang sudah kita cek benar. Sedangkan satu lagi mobil kita akan kejar dan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro," kata Mashudi.

Selain itu, guna kepentingan penyelidikan, pihaknya telah memeriksa 13 orang saksi dengan empat diantaranya merupakan dokter yang bekerja di RSHS Bandung.

"Sudah 13 orang saksi yang kita periksa. Empat diantaranya merupakan dokter yang bertugas di RSHS," ucapnya.

Dari pemeriksaan, para saksi mengaku tidak mengenali pelaku. "Memang perawat tidak tahu siapa nama pelaku, meskipun sempat bolak-balik," bebernya.

Yang jadi permasalahan, kata Mashudi, adalah pada saat kejadian, meski ada kamera CCTV sebanyak 10 unit di sekitar ruang bersalin RSHS, hanya ada tiga yang menyala.

"Yang sisanya baru seminggu lalu mati, padahal kita bisa tahu arah jalan si pelaku kemana-kemananya saat kejadian, yang jalan itu cuma di lorong dekat kamar yang didiami korban," katanya.

Menurut Mahudi kualitas gambar dari CCTV yang merekam pelaku juga saat dibesarkan menjadi pecah gambarnya. "Karena itu kami akan menyebarkan sketsa dari pelaku ini atas informasi dari korban, karena korban sempat berkomunikasi dengan pelaku, dicocokkan dengan rekaman CCTV juga tentunya," ujarnya. (bal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Polisi Diduga Rekayasa Kasus Narkoba Terekam CCTV Hotel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler