Pendaftar Jalur Mandiri Melonjak

Dampak Penghapusan SNMPTN Jalur Ujian Tulis

Rabu, 14 Maret 2012 – 05:05 WIB

JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mengantisipasi dampak dari penghapusan SNMPTN jalur Ujian Tulis. Kebijakan ini diantaranya akan berdampak membludaknya pendaftar ujian mandiri masuk PTN.
 
Di saat prediksi bakal terjadi pelonjakan jumlah pendaftar ujian mandiri masuk PTN, masyarakat menilai jika biaya kuliah melalui jalur mandiri lebih mahal. Dirjen Dikti Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan, pihaknya menjamin tidak akan ada kenaikan biaya. Baik itu bagi mahasiswa yang lolos dari seleksi SNMPTN maupun jalur mandiri, nominalnya sama.
 
Djoko menerangkan, penghapusan SNMPTN jalur Ujian Tulis dan menggeser untuk jalur Undangan, akan membuat pola baru pendaftaran calon mahasiswa. Mantan rektor ITB itu mengatakan, ketika masih ada SNMPTN jalur Ujian Tulis, calon mahasiswa mendapat kesempatan ujian tulis hingga tiga kali. Jika sudah tiga kali tetapi tetap tidak lulus, jalan satu-satunya untuk kuliah di PTN adalah melalui jalur ujian mandiri.
 
Nah, ketika SNMPTN jalur Ujian Tulis dihapus pada 2013 nanti, calon mahasiswa hanya memiliki satu kali kesempatan mengikuti jalur Undangan. "Jika pada tahun itu tidak lulus jalur Undangan, ya kesempatan tahun berikutnya melalui jalur mandiri," kata dia di Jakarta, Selasa (13/3).
 
Ada faktor lain yang menyebabkan bakal membludaknya pendaftar jalur mandiri, saat SNMPTN jalur Ujian Tulis dihapus tahun depan. Yaitu, ketika ada sekolah-sekolah yang di-blacklist karena mengatrol nilai rapor siswanya supaya bisa diterima masuk PTN melalui SNMPTN jalur Undangan.
 
Seperti diketahui, jika ada sekolah yang dinyatakan terbukti berbuat jahat tadi, maka dilarang ikut SNMPTN jalur Undangan tahun berikutnya. Karena tidak bisa ikut, maka seluruh siswa alumni sekolah tersebut hanya bisa masuk PTN melalui jalur mandiri.
 
Dengan perhitungan ini, Djoko mewanti-wanti supaya sekolah tidak memainkan nilai rapor siswa mereka. Sebab, resiko mengatrol nilai akan dirasakan siswa alumni. Dalam aturannya, untuk mendaftar di SNMPTN jalur Undangan, wajib melampirkan nilai rapor semester III, IV, dan V.

Djoko menjelaskan, panitia mudah mengetahui kecurangan ketika membandingkan dengan nilai unas. "Selain itu kami juga tetap menerima laporan masyarakat," katanya.

Kebijakan baru ini, tidak memiliki niat untuk menggenjot minat calon mahasiswa untuk mendaftar melalui jalur mandiri. Djoko menjelaskan, masyarakat juga dihimbau tidak mencemaskan kecenderungan biaya kuliah mahasiswa hasil seleksi jalur mandiri yang lebih tinggi ketimbang jalur SNMPTN. "Kita sudah cegat dengan memberlakukan SPP tunggal," katanya.
 
SPP tunggal ini adalah tarif yang berlaku merata untuk seluruh mahasiswa dalam satu prodi di kampus tertentu. Dengan pemberlakukan SPP ini, tidak ada lagi pembedaan biaya kuliah yang berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.

Dengan sistem ini, Djoko menjamin tidak ada perbedaan SPP antara mahasiswa yang lulus dari SNMPTN jalur Undangan maupun dari jalur mandiri. Djoko juga mengingatkan, masyarakat perlu membedakan antara SPP dengan sumbangan.

Dia menyatakan, nominal sumbangan bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. "Inti dari sumbangan ini tidak menetapkan nominal," kata dia. Jika ada masyarakat yang mengetahui ada kampus negeri yang mematok nominal sumbangan, Djoko meminta supaya segera lapor kepadanya.
 
Diberitakan sebelumnya, pada Kemendikbud menetapkan 60 persen dari total kuota mahasiswa PTN baru 2013 nanti disaring melalui SNMPTN jalur Undangan. Pemerintah menghapus SNMPTN jalur Ujian Tulis. Sisanya sebesar 40 persen kuota mahasiswa baru, diseleksi melalui jalur mandiri yang dilakukan masing-masing kampus.(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Kalbar, Try Out Bagi-bagi Atribut Calon Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler