Pendaftaran PPDB, Orang Tua Siswa Sudah Antre Sejak Subuh di Depan Sekolah

Rabu, 07 Juni 2017 – 04:52 WIB
Orangtua dan anaknya mengantre saat mendaftarkan anaknya sekolah di SMPN 3 Seiharapan, Sekupang, Senin (5/6). (DALIL HARAHAP/BATAM POS/JPG

jpnn.com, BATAM - Dinas pendidikan kota Batam telah menerapkan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online. Tapi, sayangnya sistem online tersebut kurang diminati orang tua calon siswa baru.

Pasalnya, mereka lebih memilih datang sejak subuh, Senin (5/6) agar bisa mendapatkan nomor antrean. Seperti yang terlihat di SMP Negeri 6 di Seipanas, Batam, Kepri. 

BACA JUGA: Family Bonding Staycation di Batam Seru Abis

Lina misalnya sudah datang sejak subuh agar bisa mendapatkan nomor antrean lebih awal. Namun, saat datang, ternyata sudah ada puluhan orangtua yang mengantre.

"Habis sahur saya langsung kesini (SMPN 6, red) ternyata sudah banyak orangtua juga," kata Lina seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Pria Tua Ini Bilang Saat Dibegal sudah Seperti Aksi Penjahat di Film Laga

Menurut dia, karena datang lebih awal ia mendapat nomor antrean belasan. Bahkan, dia sudah dipanggil dan diminta datang kembali pada tanggal 7 Juni untuk tes tertulis. "Ini putri pertama saya, tamatan SD Negeri 002 Seipanas. Harapan saya mudah-mudahan diterima, karena saya juga tinggal di sekitar sini," terang Lina.

Kepala SMP Negeri 6, Wagiyen mengatakan di tahun ajaran 2017/2018 pihaknya menerima 256 siswa. Ada delapan kelas yang disiapkan, yang berarti setiap kelas berisi 32 siswa. Untuk hari pertama pendaftaran PPDB, pihaknya menyiapkan 500 nomor antrean. Hal itu dikarenakan sistem pendaftaran masih manual

BACA JUGA: Ingat! Tidak Ada Jalur Tes PPDB

"Orangtua calon murid sangat antuasias. Untuk hari pertama kita batasi dulu, karena sistem kita masih manual, jadi agak lambat. Untuk nomor terakhir 517 dan akan kita lanjut besok (hari ini, red)," jelas Wagiyen.

Menurut dia, dalam sistem penerimaan murid baru sekitar 80 persen porsinya diambil dari nilai UN. Sementara 20 persen untuk siswa bina lingkungan, di antaranya keluarga tidak mampu, berprestasi di bidang non akademik. "Bina lingkungan sekitar 51 orang. Dan sekitar 205 berdasarkan nilai. Dari mana saja boleh mendaftar, namun kita menerima murid yang sesuai memenuhi persyaratan," jelasnya.

Dikatakannya, untuk pendaftaran online baru empat orang yang mencoba. Namun para orangtua masih wajib ke sekolah untuk verifikasi data. Sementara, persyaratan pendaftaran mulai nilai rapor dari kelas empat sampai enam SD, surat keterangan hasil ujian sekolah (SKHUS), serta mengikuti ujian tertulis.

"Ada ujian tertulis juga untuk mengetahui kemapuan siswa. Jadi yang kami lihat tak hanya nilai, tapi kemampuan melalui tes juga. Nilainya akan kita umumkan secara online, 9 Juni," pungkas Wagiyen.

Sementara itu, PPDB hari pertama di SMPN 26 Batam di Batuaji juga dipadati calon siswa dan orangtua. Pantauan Batam Pos, ratusan calon siswa beserta orangtua memadati ruang pendaftaran sejak pukul 07.00 WIB. Bahkan, tak sedikit orangtua yang datang cepat untuk mendapatkan nomor antre lebih awal. "Banyak yang daftar, jadi harus datang lebih awal," kata Dewi, yang mendaftarkan anak sulungnya di SMPN 26 Batam.

Dewi mengaku mendaftarkan anaknya ke jalur siswa kurang mampu. Di jalur ini, Dewi harus melampirkan kartu KPS, PKH, KIP, KK asli yang tinggal di lingkungan sekolah. "Kami memberikan kuota 10 persen untuk jalur tidak mampu ini," ujar Panitia PPDB SMPN 26 Batam, Gusnida.

Gusnida mengatakan pendaftaran PPDB di SMPN 26 Batam terbagi empat jalur, yakni reguler, siswa tidak mampu, bina lingkungan, dan prestasi non akademik. Setiap siswa yang mendaftarkan ke jalur tersebut harus melampirkan berbagai persyaratan yang telah ditentukan. "Siswa yang mendaftar harus memiliki nilai raport minimal 85.00," kata Gusnida.

Pendaftaran PPDB akan dibuka selama tiga hari, dihitung mulai kemarin. Seleksi pendaftaran akan digelar pada Jumat (9/6). "Hari ini kami bagikan 500 nomor antrean," ucapnya. Tahun ini SMPN 26 Batam membuka lima lokal saja dengan daya tampung 160 orang. "Dalam satu kelas ada 32 siswa," kata perempuan berkacamata ini. (she/cr19)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa KPK Sebut Sebagian Uang Suap ke Patrialis untuk Main Golf di Batam dan Bintan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler