jpnn.com, PADANG ARO - Pendakian Gunung Kerinci, Jambi, melalui Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, masih tetap dibuka pada malam pergantian tahun.
Para pendaki harus menerapkan protokol kesehatan, seperti melakukan tes usap COVID-19 dan menunjukkan bukti telah divaksin.
BACA JUGA: Gunung Kerinci Kembali Erupsi, 60 Pendaki Diminta Turun
"Belum ada surat edaran baru dari Balai Besar (TNKS) untuk menutup pendakian (gunung) Kerinci pada malam pergantian tahun, tapi harus tes usap dan menunjukkan bukti telah divaksin," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I Kerinci Nurhamidi saat dihubungi dari Padang Aro, Rabu.
Dia mengatakan sejak pandemi COVID-19 diperlakukan pengurangan kunjungan hingga 50 persen dari kuota 87 pendaki per hari.
BACA JUGA: Begini Cara Pengusaha S Memesan 13 Remaja Putri
"Seumpamanya kunjungan lebih dari jumlah pembatasan, maka sisanya akan diundur esok hari," ujarnya.
Kendati pandemi melanda, katanya, namun tidak mengurangi hasrat pendaki untuk menaklukkan gunung berapi tertinggi di Indonesia ini.
"Setiap hari masih ada pendakian," ujar Nurhamidi.
Terkait pendakian di malam pergantian tahun, katanya, sejumlah pendaki, terutama dari luar daerah sudah mulai mendaftar.
"Pengalaman sebelumnya, ramainya pada tanggal 30 dan 31 Desember," katanya.
Selain adanya pembatasan kuota, sebutnya, para pendaki juga diimbau menggunakan masker.
"Saat pendaftaran pendakian semua barang yang dibawa pendaki diperiksa, termasuk masker. Para pendaki juga tidak dilarang membawa narkoba, minuman keras saat pendakian," ujarnya.
Dia menambahkan status gunung tertinggi di Sumatra ini sejak 2007 masih waspada level II maka para pendaki diimbau tidak mendekati puncak.
"Kami menyampaikan imbau dari Pos Pengamatan Gunung Api bahwa status Gunung Kerinci masih waspada level dua jadi disarankan tidak mendekati puncak," ujarnya. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti