Tebing curam yang menjulang seperti menaradi Semenanjung Tasman merupakan rumah bagi lokasi panjat tebing paling ikonik, Totem Pole. Kru Program 7.30 ABC akan mendokumentasikan upaya 3 pemanjat tebing meniti menara batu berusia lebih dari 100 tahun itu hingga ke puncaknya.

BACA JUGA: Australia Open 2015 Bebas Gangguan Cuaca Berkat Atap Lipat Canggih

Tiga orang pemanjat tebing akan berusaha menaklukan menara batu setinggi 65 meter dengan diameter 4 meter yang menjulang ditengah laut di Cape Hauy.  "Ini merupakan salah satu lokasi panjat tebing yang paling terpencil yang pernah saya lihat gambarnya, " kata pemanjat tebing asal AS, Libby Sauter. "Berada disisi sebuah tebing dan berusaha memanjatnya dan berada di ruang terbuka itu merupakan bagian yang paling menyenangkan," katanya. Cuaca di Tasmania yang dikenal tidak bersahabat semakin menambah tantangan dalam petualangan mereka, dengan angin kencang dan kabut laut yang tebal yang diduga akan mulai terjadi begitu tim ini mmmulai pendakiannya. Garry Phillips adalah seorang veteran pemanjat 'Tote', Pria ini pernah belasan kali mendaki tebing menara batu itu dan berencana akan merintis rute baru. "Kita lihat saja sebasah apa disana," kata Garry Phillips bercanda. Diiringi deburan ombak besar yang membentur bagian bawah Totem Pole, Sauter mulai meluncur ke dasar untuk memulai pendakiannya. Dia melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai puncak, kelelahan dibagian lengan dan kaki dan kecilnya celah untuk dipegang atau menjejakankaki hingga memeluk erat tebing batu. Sementara dibagian atas memanjat dengan tenang John Fisher. "Ini adalah sesuatu yang membuat saya merasa benar-benar hidup... Jika Anda tidak senang dengan hal semacam ini saya tidak tahu harus berkata apa, Anda belum mengenal hidup itu apa," katanya sambil tertawa. John bersama dengan rekannya sesama pendaki Simon Bischoff sedang membuat film tentang tebing-tebing curang berkelas dunia di Tasmania. 

Ketiganya melakukan pendakian dengan hati-hati karena Totem Pole pernah memakan korban.   Pada tahun 1998, seorang pemanjat tebing, Paul Pritchard menderita cedera di bagian otak dan nyaris tewas ketika terjatuh dan terbentur tebing di bagian kepala. "Ya dia mengalami cedera, dan selamat, ya begitulah resiko berada di tempat yang berbahaya,'" kata Fisher. "Semoga saja kami tidak mengalami tragedi dalam pendakian ini," Ketiga pendaki ini berhasil tiba di puncak Totem Pole setelah memanjat tebing yang sangat licin dengan celah memegang yang sangat kecil yang mereka gambarkan  seperti berusaha mencungkil sepotong sabung'." "Memanjat Totem Pole, merupakan upaya pemanjatan yang ikonik dan ini berkesempatan melakukan pendakian tebing ini merupakan pengalaman yang tidak akan bisa dilupakan," kata Sauter. Totem Pole terbentuk dari fenomena alam ‘tumpukan laut’. Awalnya Totem Pole adalah sebuah tebing utuh yang menjorok ke laut. Tetapi lambat laun karena terus terkikis angin dan air dari dua sisi, tebing itu seakan terbelah hingga akhirnya menyisakan sebuah batu menjulang yang runcing di bagian atasnya. Biasanya, lama kelamaan batu itu akan runtuh karena erosi, namun Totem Pole tetap bertahan sampai kini. Pakar geolog memperkirakan tebing itu telah berdiri tegak selama lebih dari seratus tahun. Totem Pole kini menjadi bagian dari Taman Nasional Tasman yang terkenal di seluruh dunia.  

BACA JUGA: Karena Mobil Rolls Royce-nya, Pengusaha Ini Merasa Disiksa Polisi Adelaide

BACA JUGA: Layanan Taksi UberX Sering Kelabui Pengawas Transportasi Queensland

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Negara Pasifik Terserang Wabah Chikungunya

Berita Terkait