Pendapat Adian Napitupulu soal Peluang Anies di Pilpres 2024

Rabu, 11 Maret 2020 – 17:01 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti konvoi Jakarta E-Prix 2020 menaiki mobil listrik BMW i8 Roadster yang dibawa oleh pebalap Formula 2 Sean Gelael menuju Monas, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Antara/Livia K

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menilai posisi Anies Baswedan sangat berbeda dengan Prabowo Subianto dan Puan Maharani, ketika berbicara peluang sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Pasalnya, Prabowo merupakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Demikian juga dengan Puan Maharani, menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan. Sementara Anies, bukan tokoh partai politik sama sekali.

BACA JUGA: PA 212 Siap Kawal Anies untuk Jadi Capres 2024, Enggak ke Lain Hati?

Menurut Adian, ketika bicara peluang, maka terlebih dahulu yang perlu diperhatikan adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, yaitu UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu.

Pasal 222 menyebutkan, pasangan calon presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah nasional pada pemilihan anggota DPR sebelumnya.

BACA JUGA: Hasil Survei Y-Publica: Prabowo-Puan Hanya Raih 11,8% Suara

Adian menilai, pasal tersebut jelas mengatur bahwa partai politik yang berhak mengajukan kandidat calon presiden.

"Prabowo maju, punya partai. Kemudian Mbak Puan, juga punya partai. Nah, kalau Anies maju, punya partai enggak?," ujar Adian pada program 'Ngomongin Politik (Ngompol) yang tayang di jpnn.com.

BACA JUGA: Terbit Perpres Nomor 38 Tahun 2020 tentang Jabatan PPPK

Pentolan aktivis 98 ini lebih lanjut mengatakan, peran partai politik sangat penting menentukan seseorang dapat maju sebagai kandidat presiden atau kandidat wakil presiden.

"Karena partai merupakan bagian dari kekuatan, mesin yang sudah siap. Makanya, mereka yang memiliki partai yang kuat dan solid, saya kira lebih punya peluang. Kan mau maju, mesin pendorongnya yang dalam hal ini partainya kuat enggak," ucapnya.

Ditanya terkait kemungkinan menguatnya isu primordial di Pilpres 2024, Adian menyebut isu primordial sulit untuk dihilangkan. Karena bagian dari politik identitas.

"Isu primodial bisa jadi juga menguat, karena itu bagian dari politik identitas yang untuk kepentingan dan ideologi tertentu dipelihara," pungkas Adian.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler