jpnn.com - JAKARTA – Pendapatan Citilink diproyeksi turun 20 persen jika penerbangan sipil kembali dipindahkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang
“Kalau buat Citilink itu agak mengkhawatirkan karena porsi di Halim 20 persen dan total penerbangan. Potensi berkurangnya pendapatan 20 persen tersebut setara dengan USD 90 juta atau Rp 1,3 triliun,” kata Direktur Utama Citilink Albert Burhan.
BACA JUGA: Pertamina Berpeluang Tambah Devisa Negara via Ekspor Solar
“Adapun frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta akan diturunkan dari 72 penerbangan per jam menjadi 60 penerbangan per jam. Bisa saja kita buka penerbangan malam, tapi apa ada penumpang yang mau terbang pukul 1 atau 2 malam,” ujar Albert.
Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga akan melapisi (overlay) landasan pacu yang memakan waktu dari pukul 22.00 WIB hingga pagi.
BACA JUGA: Bikin Tarikan Lebih Enteng, Pertalite Mulai Geser Premium
"Dan itu pengerjaannya sampai dua tahun, akan berpengaruh, akan sulit buat kita. Terkait Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, masih belum bisa didarati pesawat berbadan sedang, sekelas A-320z. Itu pun untuk rute-rute ke timur, seperti Timor Leste, demand-nya juga tidak banyak,” ujarnya.
Sementara itu, PT Citilink Indonesia menunjukkan kesiapannya melebarkan sayapnya hingga ke level internasional, khususnya Asia. Kali ini melalui pembukaan rute penerbangan dari Hongkong-Manado (PP).
BACA JUGA: OJK Tunggu Regulasi Turunan Tax Amnesty
Manado merupakan salah satu destinasi favorit turis Tiongkok ketika berkunjung ke Indonesia selain Bali dan Raja Ampat. Oleh karena itu, maskapai ini berusaha memberikan kemudahan kepada para turis dengan menyediakan penerbangan langsung dari Hongkong menuju Manado. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Pesawat Meningkat, Dirjen Udara: Ini Sangat Menggembirakan
Redaktur : Tim Redaksi