Pendapatan Delta Dunia Group Pada Kuartal Pertama 2023 Capai Rp 6,13 Triliun

Selasa, 06 Juni 2023 – 10:54 WIB
Pendapatan Delta Dunia Group Pada Kuartal Pertama 2023 Capai Rp 6,13 Triliun. Foto: dok. Delta Dunia Group

jpnn.com, JAKARTA - Delta Dunia Group membukukan pendapatan pada  kuartal pertama (Q1) 2023, sebesar USD 409 juta atau setara Rp 6,13 triliun, naik 23% dari periode yang sama tahun lalu. 

Ronald Sutardja, Presiden Direktur Delta Dunia Group mengatakan operasi perusahaan di Indonesia dan Australia terus menunjukkan kinerja yang baik.

BACA JUGA: Delta Dunia Makmur Mencatat Kinerja Positif, Capai Peningkatan 71 Persen

Meningkatnya jumlah pendapatan dari bisnis batu bara Metalurgi sekaligus mengurangi pendapatan dari batu bara termal.

Menurut Ronald, sebanyak 15% dari pendapatan yang dibukukan pada Q1 2023 berasal dari aktivitas penambangan Batu Bara Metalurgi di Australia.

BACA JUGA: Modernland Realty Bukukan Pendapatan Rp 1,10 triliun

"Kami optimistis target pendapatan 25% dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir tahun ini, sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023," kata Ronald Sutardja, dalam keterangannya, Selasa (6/6).

Ronald menuturkan capaian Delta Dunia Group juga didukung oleh angka volume overburden removal yang meningkat 9% dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) di Q1 2022 menjadi sebesar 134,4 juta bcm di Q1 2023.

BACA JUGA: Pendapatan Samsung Terus Merosot, Ini Penyebabnya

Dari sisi operasional, produksi batu bara meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18% dari 18,3 juta ton metrik di Q1 2022 (YoY).

Perusahaan, lanjut Ronald, melakuka segala upaya yang kami lakukan merupakan wujud nyata dari komitmen keberlanjutan Perusahaan.

"Sampai akhir 2023, kami yakin dapat mengurangi kontribusi bisnis dari Batu bara Termal menjadi 75%, dan dan selanjutnya memenuhi target di bawah 50% pada 2028," kata Ronald.

Sebagai wujud komitmen, perusahaan terus mencari peluang dari komoditas yang memiliki prospek di masa depan (future-facing commodities/FFCs), seperti batu bara metalurgi, tembaga, nikel, dan lithium.(jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler