Pendapatan Pak Aleh Meningkat setelah Ikut Program Star Energy Geothermal

Rabu, 12 Agustus 2020 – 10:20 WIB
Pak Aleh, salah satu petani kopi di Pangalengan. Foto: Humas SEG for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Star Energy Geothermal (SEG), perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang beroperasi di Jawa Barat, terus meningkatkan program tanggung jawab sosial untuk mendukung pencapaian target Sustainability Development Goals (SDG's) melalui program pemberdayaan masyarakat (Community Development).

Chief Power Plant Operations Officer Star Energy Geothermal, Heribertus Dwiyudha, menjelaskan, program-program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Berkat Fasilitas Klinis Bea Cukai, Jambi Mengekspor 15,9 Ton Kopi ke Belgia

"Kami mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang beorientasi pada upaya berkelanjutan dengan beberapa target yang dirumuskan untuk mencapai Sustainability Development Goals (SDG's)," tutur Heribertus Dwiyudha dalam pernyataan resminya, Rabu (12/8).

Beragam program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Star Energy Geothermal tersebut antara lain pemberdayaan ekonomi lokal (sentra kopi, jamur, peternakan, dan pertanian ramah lingkungan), peningkatan akses pendidikan (literasi, pelatihan guru, beasiswa) dan perlindungan lingkungan (ekowisata, restorasi mata air, konservasi hutan).

BACA JUGA: Kopi Kerinci Tembus Eropa di Masa Pandemi

Strategi pengembangan program pemberdayaan masyarakat secara terpadu akan difokuskan pada pengembangan kawasan melalui program unggulan geo-wisata kawah Wayang, ekowisata Darajat dan greenbelt hutan koridor Gunung Salak.

Diharapkan, program ini akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat secara bervariasi, mulai dari kesejahteraan, kualitas hidup dan kualitas lingkungan.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Bikin Polling, Fadli Zon Mungkin Terkejut Lihat Hasilnya

"Kami ingin mengembangkan kawasan dengan mendayagunakan potensi masyarakat dan dilakukan bersama masyarakat dengan prinsip saling mendukung dan transparansi," ujar Heribertus.

Salah satu petani kopi di Pangalengan, Mochamad Aleh Setiapermana (Ketua Koperasi Petani Kopi Margamulya), yang akrab dipanggil M. Aleh mengungkapkan kebahagiaannya mendapat dukungan program pengembangan masyarakat Star Energy Geothermal karena membantu mengembangkan usahanya, sekaligus memberdayakan petani lainnya.

Dukungan yang diberikan antara lain penyediaan bibit kopi, alat pengolahan, pelatihan budidaya dan pendampingan pengolahan biji kopi paska panen.

Dalam hal pemasaran, Star Energy Geothermal juga memfasilitasi keikutsertaan petani dalam berbagai pameran nasional termasuk mengemas dalam paket wisata Pangalengan sekaligus mempromosikan kopi khas Pangalengan dengan cita rasa yang sudah diakui kalangan penikmat kopi.

"Dengan dukungan Star Energy Geothermal, saya belajar meningkatkan kapasitas dan kemampuan pengelolaan kopi yang baik sekaligus membuat kopi Pengalengan bisa kian dikenal," jelas M. Aleh, yang juga anggota komunitas Ambeu Preanger.

Program pengembangan masyarakat yang dilakukan Star Energy Geothermal telah memberikan dampak ekonomi yang dirasakan langsung.

Selama kurun tiga tahun mengikuti program pendampingan, pendapatan yang dihasilkan M. Aleh telah meningkat rata-rata 54 persen per tahun dari berbagai olahan biji kopi, baik berupa ceri, gabah, maupun bean.

“Dari pelatihan budidaya yang saya ikuti dari program pemberdayaan masyarakat, produktivitas biji kopi jadi maksimal. Pada 2017 saya panen ceri hanya 250 ton, dan mengalami peningkatan pada 2019 menjadi 1.726 ton,” pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler