jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menorehkan kinerja positif sepanjang 2022.
Pertamina Patra Niaga berhasil meraih laba bersih USD 193,07 juta sepanjang 2022.
BACA JUGA: Buka Lowongan Kerja Palsu, Pasutri Ini Catut Nama Pertamina, Kini Berurusan dengan Polisi
Laba bersih itu didapatkan dari meningkatnya pendapatan usaha pada 2022 yang mencapai USD 72,094 juta.
Jumlah itu meningkat sekitar USD 25,874 juta atau 55 persen lebih tinggi dibandingkan 2021.
BACA JUGA: Produksi Paraffin Wax Dalam Negeri, Pertamina Patra Niaga Gandeng Kirana Mitraabadi
"Meski dalam kondisi yang menantang, tahun 2022 bisa kami lalui dengan tetap menorehkan kinerja positif serta tetap menjalankan penugasan penyaluran energi di seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/6).
Kinerja keuangan konsolidasian pada 2022 itu telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2022 yang berlangsung di Jakarta, Kamis (8/6).
BACA JUGA: Pertamina Bukukan Laba Tertinggi, 45 Ribu Masyarakat Terima Manfaat Program TJSL
Pertamina Patra Niaga menyebut kinerja positif keuangan tersebut didukung oleh beberapa hal, di antaranya meningkatnya pendapatan dari konsumsi produk non-subsidi dan melakukan penghematan biaya mulai dari biaya distribusi, menjaga supply losses serta pemanfaatan jam kerja yang efektif.
"Biaya distribusi bisa Pertamina Patra Niaga tekan hingga 15 persen dari target 2022. Lalu, menjaga supply losses dan efektivitas jam kerja berhasil mencatatkan penghematan biaya hingga mencapai lebih dari USD 130 juta," ujar Alfian.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga mencatat kinerja operasional penyaluran energi juga turut menunjukkan tren positif.
Untuk aspek availibity pemenuhan atau ketersediaan BBM meningkat hingga 5 persen, serta ketahanan hari seluruh produk dijaga di level aman untuk seluruh jenis BBM, elpiji maupun avtur.
Dari aspek availability, Pertamina Patra Niaga juga terus memperluas jaringan lembaga penyalurnya di seluruh wilayah Indonesia.
Sepanjang 2022, 96 titik BBM satu harga baru dioperasikan, hadirnya 64 ribu lebih pangkalan atau outlet elpiji subsidi 3 kilogram (kg) melalui program One Village One Oulet (OVOO), dan Pertashop yang bertambah hingga lebih dari 2.000 outlet di sepanjang 2022.
"Lewat berbagai program tersebut, Pertamina Patra Niaga melayani kebutuhan energi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di dalamnya wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T)," ujarnya.
Dalam rangka menjaga penyaluran subsidi yang makin baik dan tercatat, Pertamina Patra Niaga menyebut program subsidi tepat mulai diprakarsai baik untuk penyaluran BBM maupun elpiji.
Digitalisasi juga berperan besar, yang mana monitoring transaksi tidak wajar di SPBU terus diperkuat.
Salah satunya dengan konektivitas 528 CCTV SPBU ke Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC).
Pertamina Patra Niaga juga turut mendukung program transisi energi pemerintah.
Pada 2022, telah dioperasikan 317 Green Energy Station (GES), enam stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan 22 stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
"Pencapaian ini adalah awal yang baik bagi Subholding Commercial & Trading Pertamina. Ini akan menjadi pemacu Pertamina Patra Niaga untuk terus memastikan ketersediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," ucap Alfian.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina akan terus mengoptimalkan perannya dalam penyediaan energi berdasarkan prinsip availibility, accesibility, affordability, acceptability, dan sustainability.
"Kinerja Pertamina Patra Niaga dalam menyalurkan BBM dan elpiji hingga pelosok berkontribusi pada kinerja Pertamina dari sektor hilir," kata Fadjar. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi