Pendapatan Usaha Waskita Capai Rp8,04 Triliun

Senin, 31 Agustus 2020 – 13:49 WIB
Kantor Waskita Karya. Foto dok Waskita

jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp8,04 Triliun pada semester I 2020. 

Segmen jasa konstruksi masih menjadi penopang capaian tersebut dengan total pendapatan mencapai Rp7,36 Triliun.

BACA JUGA: Anak Usaha Waskita Karya Raih Tiga Sertifikat ISO

Sementara sisanya disumbangkan oleh segmen properti & hotel, beton pracetak, jalan tol, dan infrastruktur lainnya.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menilai bahwa sektor konstuksi secara umum menghadapi tantangan yang cukup berat pada 2020 akibat pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: Ngebet Jadikan Ayu Ting Ting Artis, Ayah Rozak Rela Lakukan Hal ini

Pasalnya, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan sejumlah proyek konstruksi terhenti progresnya untuk sementara waktu.

“Memasuki masa PSBB transisi, speed project sudah hampir kembali ke level 100%, jauh lebih baik dibandingkan bulan Maret hingga Juni," tutur Taufik.

BACA JUGA: Harga Gas Turun, Industri Pupuk Apresiasi Kebijakan Menteri ESDM

WSKT juga membukukan arus kas bersih positif dari aktifitas operasi sebesar Rp1,7 Triliun. Pencapaian ini didukung oleh penerimaan kas dari pembayaran termin proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey  maupun progres payment dengan total mencapai Rp12 Triliun. 

“Target kami hingga akhir tahun penerimaan termin proyek bisa mencapai Rp31 – 33 Triliun. Kami juga sedang mengupayakan agar beberapa proyek yang semula menggunakan skema turnkey dapat diubah skema pembayarannya menjadi progress payment," terang Taufik.

“Saat ini likuiditas menjadi salah satu prioritas utama kami. Semua potensi kas masuk sudah kami petakan dan akan dikawal agar sesuai dengan timeline yang dibuat. Kami percaya semua kewajiban kepada kreditur di Kuartal 3 dan 4 dapat terselesaikan secara tepat wakt," tambahnya.

Sebagai langkah efisiensi, WSKT juga melakukan optimalisasi belanja modal sekitar 45% dari target awal 2020 sebesar Rp19 Triliun.

Fokus belanja modal tahun ini akan digunakan untuk menyelesaikan sisa ruas tol yang dimiliki oleh perseroan.

Taufik pun menyebut bahwa penyelesaian ruas jalan tol investasi menjadi fokus dari WSKT.

Melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road, WSKT memiliki investasi pada 16 ruas jalan tol di mana 10 ruas telah beroperasi secara penuh maupun parsial, sementara 5 ruas dalam proses pembangunan.

“Kami fokus untuk menyelesaikan seluruh ruas tol investasi agar ruas-ruas ini dapat segera masuk ke pipeline divestasi. Kebanyakan calon investor lebih tertarik pada ruas yang telah beroperasi karena tidak ada risiko pembebasan lahan atau risiko konstruksi," terangnya.

Per 30 Juni 2020, WSKT masih memiliki total kontrak dikelola sekitar Rp46 Triliun yang dapat diproduksi menjadi pendapatan.

Total kontrak tersebut terdiri dari sisa nilai kontrak sebesar Rp38 Triliun dan nilai kontrak baru sebesar Rp8,13 Triliun.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler