jpnn.com - JAKSEL - Ibu Kota DKI Jakarta selalu direpotkan dengan masalah pendatang ketika musim pasca-Lebaran datang. Tahun ini pertambahan penduduk provinsi yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama itu diprediksi mencapai 72.649 jiwa.
Karena itu, Pemprov DKI gencar melakukan operasi bina kependudukan (binduk). Arus urbanisasi tahunan pasca-Lebaran diakui tak bisa dibendung.
BACA JUGA: Ingat! Ini Sanksi Bagi Anak Buah Ahok yang Besok Nekat Membolos
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi menyatakan, hampir setiap tahun jumlah pendatang meningkat.
''Jakarta menjadi pusat urbanisasi. Diprediksi tahun ini bertambah sebanyak 72.649 jiwa. Lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 70.593 pendatang,'' ucapnya kemarin (10/7).
BACA JUGA: Ini Imbauan Bang Sandi untuk Para Pemudik
Edison menjelaskan, Jakarta terbuka bagi siapa saja. Pihaknya hanya bisa melakukan operasi binduk. Operasi tersebut akan dilaksanakan pada H+15 Lebaran mendatang. ''Di lima wilayah dan satu kabupaten,'' ucapnya.
Sebelum melakukan operasi binduk, pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dahulu ke wilayah. Upaya itu akan sangat mengandalkan para ketua RT/RW. Selain itu, pendataan dilakukan di tempat kedatangan seperti terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.
BACA JUGA: Hingga Malam Ini, Ribuan Kendaraan Berupaya Turun dari Puncak
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD DKI Taufik Hadiawan menyatakan, pertumbuhan penduduk di DKI memang sulit ditekan. ''Pendataan itu harus dilakukan sebaik-baiknya. Aturan-aturan tentang kependudukan harus dipastikan dimengerti agar bisa dilaksanakan dengan baik oleh segenap masyarakat,'' paparnya.
Taufik menuturkan, pertambahan penduduk pasca-Lebaran tahun ini akan menjadi perhatian penting. Apalagi DKI akan segera melaksanakan pemilihan gubernur pada 15 Februari 2017. (riz/ydh/c5/ilo/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Arus Mudik, KAI Nyatakan Nihil Angka Kriminalitas
Redaktur : Tim Redaksi