BANDAACEH--Terkait mulai berjatuhannya korban akibat ditembak OTK di awal Januari, membuat situasi Aceh makin tak menentu. Berbagai dugaan motif mulai menyeruak, diantaranya adalah kesenjangan ekonomi, politik sampai dengan motif dendam pribadi. Apapun yang ada dibalik kasus ini, korbannya tetaplah rakyat miskin yang tak berdaya. Uniknya lagi, warga pendatang seperti jadi target utama!
Menyikapi penembakan semakin marak, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan soal jaminan keamanan pekerja di wilayahnya, baik lokal ataupun bukan diserahkan kepada polisi.“Soal jaminan keamanan, ya itukan tugas polisi. Kalau motifnya mungkin ada kecemburuan sosial,” kata Irwandi Yusuf.
Saat disinggung perlunya penambahan personil dari pusat ke Aceh, Irwandi mengatakan belum perlu.
Orang nomor satu ini menilai belum dianggap perlu Pemerintah Aceh meminta kepada pusat soal penambahan pasukan untuk pengamanan ekses meningkatnya kasus penembakan dan memakan korban jiwa yang terjadi di daerah ini.
“Saya melihatnya belum perlu. Karena kepolisian kita, masih mampu melakukan pengamanan. Atau dengan kata lain yang ada-ada ini saja dikaitkan,” tegasnya.
Ditambahkan Irwandi, kalau pagi Jumat, pihaknya mengadakan rapat koordinasi dengan semua elemen, termasuk Kapolda terkait ‘maraknya’ kasus kriminal murni, yang menggunakan senjata api.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo mengatakan pihaknya semakin meningkatkan pengamanan di titik-titik yang dicurigai atau diprediksikan yang memungkinkan dimasuki pelaku penembakan. Atau pun juga, apabila ada warga yang melaporkan kalau pemukiman mereka mendapat ancaman, maka pihaknya akan menambah jumlah petugas di kawasan tersebut.
Disinggung jaminan keamanan warga pendatang" Disebutkannya selama ini, memang sudah menjadi tugas pihaknya. Hanya saja keterbatasan jumlah personil dibandingkan jumlah penduduk, yang diamankan masih belum ideal atau belum sebanding. Meskipun begitu, petugas kepolisian tanpa kejadian penembakan ini, tetap melakukan pengamanan terhadap masyarakat.
"Kami sudah mendata titik-titik penempatan pekerja dari luar Aceh, dan akan melakukan pengamanan secara terbuka maupun tertutup," kata Gustav.(Dian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Asal Jawa Mulai Trauma
Redaktur : Tim Redaksi