Pendekar Banten Pernah Pesimistis dengan Komjen Listyo Sigit, Tetapi Setelah Itu..

Sabtu, 16 Januari 2021 – 17:08 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten Yadi Sugiadi menyebut Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pernah menyatukan ribuan pendekar dari berbagai perguruan pencak silat Banten.

Komjen Listyo bagi Yadi merupakan sosok pemersatu golongan.

BACA JUGA: Peringatan Keras BMKG: Ada Potensi Peningkatan Multirisiko Bencana

"Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat. Kegiatan apa pun dan sekecil apa pun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir," kata Yadi Sugiadi melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Sigit tipe pejabat yang tidak membeda-bedakan perlakuan antara masyarakat dan pejabat.

BACA JUGA: Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit

Yadi bercerita, Komjen Listyo Sigit pernah menyatukan para pendekar saat menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2017 silam.

Ada sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten pada 17 November 2017 lalu.

BACA JUGA: Saran Senator Papua Barat untuk Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo

Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten. Kegiatan ini memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Tapak Karuhun Banten itu merupakan ide Sigit saat memimpin Polda Banten.

Menurut dia, saat itu Sigit mengatakan pengin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten.

"Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi.

Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten itu awalnya pesimistis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat.

Hal itu lantaran latar belakangnya berbeda. Terlebih setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat.

"Namun dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik," ujarnya.

Sejurus itu, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang TB Arif Hidayat juga bercerita mengenai awal mula terselenggaranya Tapak Karuhun Banten.

Saat itu, dia berbicara dengan Sigit mengenai situasi dan kondisi perguruan pencak silat di Banten.

Dia meminta Sigit untuk merangkul ulama dan jawara, agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Banten dapat terkendali.

"Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah. Tetapi alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI," tambahnya.

Menurut dia, dengan adanya Tapak Karuhun Banten, banyak perguruan silat yang dulunya sudah tidak aktif, bisa bangkit lagi hingga saat ini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler