Pendekatan Lunak Lebih Efektif Tanggulangi Terorisme

Jumat, 17 Agustus 2018 – 01:35 WIB
Suhardi Alius. Foto: BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, pendekatan lunak terbukti efektif menanggulangi terorisme.

BNPT sendiri sering melakukan pendekatan lunak dalam upayanya meredam terorisme.

BACA JUGA: Pencegahan Terorisme di Perbatasan Butuh Pendekatan Khusus

Tahun lalu, BNPT mengumpulkan lebih dari 100 orang yang terdiri dari mantan narapidana terorisme dan keluarga korban dalam Silaturrahmi Kebangsaan untuk saling memaafkan dan menghapus sejarah kelam.

Suhardi menyampaikan hal itu dalam The 7th World Peace Forum (WPF) dengan tema the Middle Path for the World Civilization di Jakarta, Kamis (16/8).

BACA JUGA: Osama di Mata Ibu: Bocah Pemalu yang Dirusak Ekstremis

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) yang bekerja sama dengan Center for Dialog and Cooperation Among Civilization (CDCC) dan Chengho Multi Culture and Education Trust (CMCET) dari Malaysia.

Dalam kegiatan itu, BNPT diundang untuk menyampaikan pengalamannya dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA: Napi Kasus Terorisme Tersebar di 113 Lapas

Suhardi mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam menangani terorisme selama ini karena mampu mengedepankan strategi lunak melalui pendekatan kemanusiaan.

“Saling memaafkan antara pelaku dan korban aksi terorisme merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengikis dan menyelesaikan isu isu terorisme dan radikalisme di Indonesia,” kata Suhardi.

Dia menambahkan, metode ini cukup efektif dalam menumbuhkan semangat kebersamaan antara kedua pihak.

“Selain itu, juga mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia yang lebih aman dan damai tanpa ada perasaan bersalah dan minder dengan masyarakat biasa,” kata Suhardi.

Meski demikian, dia mengakui mengedepankan pendekatan lunak memerlukan proses cukup berat.

Namun, perpaduan dengan pendekatan budaya lokal mampu mendorong efektivitas pendekatan lunak.

“Saling memaafkan dan bertukar kisah dan kehidupan masing masing cukup memberikan kesan bagi kedua pihak dan mendapat dukungan dari pemerintah. Dengan demikian, masalah yang dihadapi pascaaksi dapat diselesaikan secara bersama,” ujar Suhardi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cyber Narcoterrorism Lewat Medsos Bikin Bamsoet Cemas


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler