jpnn.com - Kaum muda mendominasi jumlah penderita leukemia atau kanker darah di Kota Gresik, Jatim. Rata-rata berusia di bawah 44 tahun.
Bahkan, masih anak-anak. Penyakit tersebut menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Gresik.
BACA JUGA: Waspada Leukemia Bisa Menyerang Tiba - Tiba
BACA JUGA : Mengharukan! Kena Leukimia, Bocah Lucu Ini Bakal Jadi Maskot Klub
Kasi Penyakit Tidak Menular Dinkes Gresik Bidang P2P Muh. Nukhan menyatakan, pendeteksi dini penyakit akibat kelebihan sel darah putih itu belum ada di Gresik.
BACA JUGA: Doakan Bu Ani Sembuh dari Kanker Darah, Kiai Maruf Utus Siti Marifah
Padahal, pengobatan bisa dilakukan optimal kalau ada deteksi dini.
''Jika deteksi dilakukan dengan cepat dan tepat, kemungkinan sembuh besar,'' terangnya.
BACA JUGA: Alhamdulillah Kondisi Bu Ani Yudhoyono Sudah MembaikÂ
BACA JUGA : Anak Divonis Leukimia, Denada: Saya Enggak Tega
Nukhan menjelaskan, gejala kanker darah beragam. Tiap orang bisa berbeda. Gejala paling menonjol adalah munculnya memar atau kondisi mudah berdarah pada tubuh seseorang.
Jumlah penderita leukemia, lanjut Nukhan, terus meningkat di Kota Santri. Penyebabnya adalah faktor heriditer.
''Bermacam-macam. Sangat mungkin terkena radiasi ultraviolet. Penyebab pastinya perlu uji lab,'' katanya.
Selain itu, orang tua yang bekerja pabrik bisa memaparkan radiasi kepada anaknya.
''Radiasi yang diterima orang tua bisa berimbas kepada anak,'' jelasnya.
BACA JUGA : Pemerintah Australia Subsidi Obat Leukimia
Mengapa dinkes memberikan perhatian khusus? Kanker darah itu tergolong penyakit serius. Kebanyakan pasiennya mudah sekali menyerah dan pasrah.
Untuk itu, dinkes memerintahkan petugas kesehatan di puskesmas untuk rajin memberikan motivasi kepada penderita. ''Pengobatan dan terapi kan hanya ada di Surabaya. Kami yang memotivasi,'' ujarnya. (son/c22/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Ani Titip Salam untuk Arumi Bachsin
Redaktur & Reporter : Natalia