jpnn.com - PADANG - Satu lagi pasien suspect virus MERS-CoV bertambah dan saat ini dirawat di ruangan isolasi penyakit dalam RSUP M Djamil, Selasa (13/5) siang.
Sejauh ini sudah enam orang pasien suspect virus berbahaya tersebut yang dirawat di rumah sakit ini sejak satu minggu terakhir. Sementara, satu dari lima pasien yang dirawat tersebut juga sudah diperbolehkan pulang, karena kondisinya sudah membaik.
BACA JUGA: Naskah Soal UAS SD Ikut Terbakar
”Pasien yang pulang dengan inisial SH (63), warga Jalan Banda Aceh, Siteba. Pasien ini diperbolehkan pulang karena hasil labor yang dikirim ke Jakarta negatif dan kondisi kesehatannya juga sudah membaik,” kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil, Gustafianof, kemarin.
Selain itu, tiga pasien yang hasil labornya negatif menurut rencana akan dipindahkan ke ruangan lain. Ruangan mereka disesuaikan dengan hasil diagnosa masing-masing. Seperti penyakit jantung, paru dan penyakit dalam. Mereka adalah ZB (86) warga Kota Pariaman, NR (77), warga Sauik Laweh, Akabiluru, Kabupaten 50 Kota, NM (62), warga Jorong Koto Gadang Palembayan, Kabupaten Agam. Sedangkan SY (61), warga Lubeg Padang, yang masuk pada Senin (12/5), hasil labornya belum keluar dari Kemenkes RI.
BACA JUGA: SKPD Patungan Benahi Taman yang Rusak Diinjak-Injak
“Saat ini, kami masih menunggu hasil labor lendir dua pasien suspect MERS. Satu warga Padang, satu lagi warga Padang Pariaman yang baru masuk hari ini (kemarin). Mereka tetap dirawat di ruangan isolasi,” ujar Gustafianof.
Menurutnya, pasien suspect MERS-CoV yang masuk Selasa siang (13/5) datang sendiri ke M Djamil tanpa rujukan dari rumah sakit atau puskesmas sebab pasien menderita gejala mirip MERS, setelah pulang umrah tiga hari yang lalu.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Resmi Laporkan Panita Bagi-Bagi Es Krim Gratis
Pasien berinisial NR (78) itu langsung dirawat di ruangan isolasi bagian penyakit dalam. Pasien asal Padang Pariaman tersebut menderita demam, batuk dan sesak napas. Sebagaimana diketahui M Djamil menerima pasien suspect MERS sejak satu minggu terakhir.
Pasien ini mengalami gejala mirip MERS setelah pulang menjalankan ibadah umrah. Mereka ada yang dirujuk dari layanan kesehatan daerah masing-masing, ada pula yang datang sendiri, sebagai antisipasi dari virus mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri menyebut akan terus mengimbau masyarakat yang akan menjalankan ibadah umrah untuk selalu waspada. Caranya dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat selama berada di Makkah.
Jamaah juga disarankan untuk selalu menggunakan masker selama di tanah suci, mencuci tangan secara teratur, menjaga kebersihan makanan, menjaga daya tahan tubuh dan istirahat yang cukup. Ditambah lagi, dianjurkan agar tidak mengunjungi peternakan hewan selama umrah dan menghindari kontak dengan unta.
”Jika jamaah umrah mengalami gejala mirip virus MERS, maka segeralah melapor kepada petugas berwenang,” tuturnya.
Terkait maraknya wabah virus MERS-CoV dari Arab Saudi, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno telah menetapkan pelarangan kepada biro-biro perjalanan haji dan umrah dan menghentikan sementara pemberangkatan jamaah umrah khususnya bagi kaum lansia ke Arab Saudi terhitung 13 Mei kemarin.
”Penetapan ini dilakukan berdasarkan surat edaran Kemenkes RI tentang virus MERS-CoV yang menjadi prioritas utamam,” ucap Gubernur disela pelantikan Walikota Padang.
Setidaknya, sebanyak dua rumah sakit di Padang dan Bukittinggi juga sudah disiapkan untuk menampung dan merawat pasien suspect virus MERS-CoV di Sumbar.(ag)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkantoran Pemkab KTT Terbakar, Mendagri: Aduuuh
Redaktur : Tim Redaksi