Pendiri Facebook Minta Amerika Mereformasi Imigrasi

Rabu, 07 Agustus 2013 – 03:26 WIB

jpnn.com - SAN FRANCISCO — CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk pertama kalinya menyerukan pentingnya reformasi imigrasi di Amerika. Ini merupakan langkah maju dalam isu yang telah diupayakan pendiri situs jejaring sosial terbesar di dunia dalam beberapa bulan terakhir setelah sebelumnya hanya dilakukannya di belakang layar.

Miliarder berusia 29 tahun itu membuat pernyataannya di San Francisco dalam penayangan perdana “Documented,” sebuah film dokumenter otobiografi dari aktivis dan jurnalis Jose Antonio Vargas.

BACA JUGA: Peringati Korban Hiroshima, Jepang Bertekad Hapuskan Nuklir di Dunia

Menurut laman businessinsider (6/8), CEO Facebook yang datang dengan mengenakan pakaian khas jaket berkerudung dan sepatu olahraga, menyangkal desakan darinya dan para pemimpin pusat teknologi Silicon Valley lainnya adalah untuk mengamankan visa-visa H1B bagi para pekerja teknologi tinggi.

"Ini sesuatu yang saya yakin sangat penting bagi masa depan negara kita, dan bagi kami untuk melakukan apa yang benar,” ujar Zuckerberg di hadapan beberapa ratus tamu, termasuk pemimpin fraksi minoritas Nancy Pelosi dan Walikota San Francisco Ed Lee, di Yerba Buena Center for the Arts.

BACA JUGA: Warga Negara AS Diminta Tinggalkan Yaman

Zuckerberg dan mantan teman sekamarnya di Harvard University Joe Green baru-baru ini mendirikan organisasi Fwd.us untuk mengadvokasi jalan bagi kewarganegaraan untuk hampir 11 juga imigran yang tinggal di AS secara ilegal. Namun pada Senin untuk pertama kalinya Zuckerberg berbicara mengenai hal itu secara publik.

Pendiri Facebook Inc. itu mengatakan ia pertama kali menyadari kebutuhan untuk mengubah sistem imigrasi saat secara sukarela mengajar tentang kewiraswastaan di sekolah Menlo Park. Banyak dari para siswa telah dibawa ke AS secara ilegal.

BACA JUGA: TNI Survey Jembatan Moke dan Kpodo di Kongo

"Tidak masalah di mana mereka lahir, siswa-siswa ini akan menjadi pengusaha di masa depan dan orang-orang yang menciptakan lapangan pekerjaan di negara ini. Itu adalah isu-isu yang tidak hanya menyentuh industri kami, tapi juga menyentuh seluruh negara,” pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Orang Tewas Dibom di Filipina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler