Pendiri Telegram Beri Peringatan Kepada Pengguna WhatsApp dan Signal

Selasa, 28 Mei 2024 – 06:20 WIB
Aplikasi Telegram. Foto: Engadget

jpnn.com - Pendiri Telegram Pavel Durov memberi peringatan keras kepada pengguna WhatsApp dan Signal.

Pria asal Rusia itu menduga Signal tidak seaman yang dibayangkan, dan menuding punya hubungan dengan Pemerintah Amerika Serikat.

BACA JUGA: Telegram Bakal Punya Fitur Stories, Dijamin Berbeda

Durov menulis di Telegram, bahwa para pemimpin Signal adalah aktivis yang dimanfaatkan Departemen Luar Negeri AS.

Selain itu, sejumlah pesan pribadi Signal telah digunakan untuk melawan pengguna sendiri di pengadilan atau media AS.

BACA JUGA: WhatsApp Menguji Coba Fitur Autoplay Animation

Dia menambahkan Signal tidak setransparan Telegram, dan menyatakan bahwa aplikasi tersebut tidak aman.

Tuduhan Durov tampaknya berasal dari pendiri Twitter Jack Dorsey yang dicatatkan oleh City Journal.

BACA JUGA: Foto Profil WhatsApp Bisa Dibuat Pakai AI

Tak hanya Signal, Durov juga mencurigai WhatsApp tidak aman.

Pasalnya, sistem enkripsi WhatsApp dan aplikasi asal AS lainnya dibantu pengembangannya oleh pemerintah AS.

"Pemerintah AS menghabiskan USD 3 juta untuk membangun enkripsi Signal, dan saat ini enkripsi yang sama diterapkan di WhatsApp, Facebook Messenger, Google Messages, dan bahkan Skype. Sepertinya teknologi besar di AS tidak diperbolehkan membuat protokol enkripsi sendiri yang tidak bergantung pada campur tangan pemerintah," tuding Durov.

"Seluruh masalah keamanan mereka cocok untuk aksi mata-mata, terlihat dan bekerja seperti backdoor."

Padahal sejatinya, Telegram juga tidak sepenuhnya aman. Beberapa orang mengatakan Telegram mengkritik pesaing untuk mengalihkan perhatian dari kelemahan keamanannya sendiri, terutama sehubungan dengan kemungkinan IPO. (techspot/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggan WhatsApp Bermigrasi, Signal Berbenah, Banyak Fitur Baru


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler