jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institut Ahmad Rijal Ilyas menilai ada upaya mendiskreditkan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Mbak Puan disebut-sebut mengeluarkan narasi bernada merendahkan masyarakat Jawa Tengah saat meresmikan fasilitas air bersih untuk masyarakat Paranggupito, Wonogiri.
BACA JUGA: Viral, Komentar Miring Sekda Dairi Tanggapi Pernyataan Puan Maharani, Junimart Bereaksi
"Puan dinarasikan telah melontarkan kalimat bernada menghina masyarakat Jawa Tengah yang hidup di bawah garis kemiskinan, padahal dia memberikan perhatian dan solusi yang mungkin tidak didapatkan di kepemimpinan Gubernur Jateng," katanya pada Senin (9/5).
Rijal menduga ada politik cuci tangan sekaligus mencari kambing hitam agar citra Gubernur Jateng tetap positif.
BACA JUGA: Puan: Pelayanan Bagi Pemudik di Sisa Arus Balik Lebaran Harus Tetap Optimal
"Narasi yang berkembang tentu saja harus diklarifikasi kebenarannya. Atau jangan-jangan isu itu disebar oleh pendukung figur yang selama ini mengagungkan citra, yang bertujuan memojokkan dan mendiskreditkan Puan," kata Rijal.
"Jika isu yang dibangun adalah kebohongan atau dipelintir, mungkin ada yang sedang ingin bermain playing victim plus politik cuci tangan atas kegagalan menyejahterakan masyarakat di daerah yang dipimpinnya," imbuhnya.
BACA JUGA: Ada Polling Online, Puan Maharani Menang Telak dari Ganjar Pranowo
Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan fasilitas air bersih untuk masyarakat Paranggupito, Wonogiri.
Puan tak menyangka di Wonogiri masih ada daerah yang belum mendapatkan air bersih selama puluhan tahun.
Dalam kunjungan itu Puan mengaku mendengar cerita bahwa ada warga hanya bisa cuci muka saat membersihkan diri.
"Saya sampai menengok saat mendengar puluhan tahun. Ini benar tidak? Saya tidak menyangka kalau sampai puluhan tahun sulit mendapatkan air bersih," kata Puan saat memberikan sambutan peresmian keran air bersih di Desa Gendayakan, Selasa, 26 April 2022.
Setelah mendengar keluhan warga itu, Puan bersama anggota DPR RI Fraksi PDIP Bambang Wuryanto dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo mencari solusi atas persoalan tersebut. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan