jpnn.com, JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar bercerita tentang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anaknya sendiri.
Bahkan, Megawati selalu tampil paling depan membela Jokowi ketika ada yang menghinanya.
BACA JUGA: Jokowi Merasa Tak Nyaman dengan Kode Ini, Lalu Sebut Keinginan Sesungguhnya
"Megawati selalu menganggap Jokowi sebagai anaknya sejak dulu dan selalu memberinya peluang supaya dia bisa berkembang lebih besar bahkan disaat orang orang dulu itu menghina Jokowi Megawati lah yang tampil di depan untuk menbelanya," kata Denny dilihat dari YouTube, Rabu (16/8).
Menurutnya, Megawati tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Jokowi. Mega hanya mengusulkan, sedangkan apapun setiap keputusan tetap kembali mantan Wali Kota Solo itu.
BACA JUGA: Versi Jokowi, Penguatan Hilirisasi Bakal Pahit untuk Pendapatan Negara
"Bu Mega tidak pernah memaksakan kehendaknya dia hanya mengusulkan dan semua terserah Jokowi sebagai pengambil keputusan," ucapnya.
Denny pun bicara jika seandainya betul Jokowi lebih memilih Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024. Dia berkata, hal itu akan menyakiti Megawati layaknya anak yang mengkhianati seorang ibu.
BACA JUGA: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Tanimbar di Sidang Tahunan MPR, Lihat
"Bagaimana kalau seandainya betul akhirnya bahwa Jokowi memilih Pravowo dengan ditandai setujunya Gibran menajdi calon wakil Presiden Peabowo," ucapnya.
"Jujur saya itu gak bisa membayangkan betapa sakit hatinya ibu Megawati karena karena orang yang sudah dianggapanya anak yang terus dibelanya itu akhirnya mengkhianati dia," sambungnya.
Jika hal itu terjadi, Denny mengibaratkan Jokowi seperti Malin Kundang yang tak lain melupakan jasa ibunya sendiri ketika sukses.
"Itu pasti rasa sakit hati yang berbekas dalam seperti ibu kita, ketika kita khianati dia, kita akhirnya menjadi Malin Kundang orang yang melupakan jasa ibunya sendiri ketika dia ada di puncak kesuksesan," ujarnya.
Denny juga tak bisa membayangkan jika jutaan simpatisan PDI Perjuangan akan ikut sakit hati karena adanya pengkhinatan itu.
Hal itu pun bakal memunculkan gesekan di masyarakat bawah yang mengakibatkan polarisasi makin membesar dan bisa saja terjadi chaos di masyarakat.
"Tapi yang paling ngeri adalah seumur hidup Jokowi dan keluarga akan mendapat cap pengkhianat yang tidak akan pernah dilupakan oleh orang itu, seperti luka yang terus menerus akan jadi dendam politik panjang," ujarnya.
Meski begitu, Denny merasa ragu mengenai Jokowi apakah memang sudah melupakan Megawati dengan memilih Prabowo.
Namun, dari informasi yang ia dapat, Jokowi tidak akan berkhianat kepada ibunya.
"Saya titip pertanyaan itu kepada seorang teman yang secara rutin bertemu Prsesdien dan jawabanny apa? sungguh melegakan 'saya tidak akan pernah berkhianat pada ibu saya'," ungkapnya.
Menurutnya, pihak Prabowo mengklaim dengan menjual nama Jokowi untuk kepentingan pribadi. Denny pun menilai, tujuan endorse Jokowi ke Prabowo karena ingin Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon agar tidak terjadi dua putaran.
"Lalu kenapa sekarang Jokowi sekarang ini seperti begitu dekat sekali dengan Prabowo pertama itu klaim saja mereka saja menjual nama Jokowi untuk kepentingan mereka pribadi," ucapnya.
"Kedua Jokowi pasti punya tujuan mengendorse Prabowo dengan ingin menjadikan pilpres ini hanya dua paslon saja supaya cukup satu putaran dan megara tidka harus keluar uang triliunan rupiah untuk pemilu dua putaran," pungkasnya. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif