Pendukung Hatta Mulai Sosialisasi

Senin, 13 Januari 2014 – 05:03 WIB
Ketua Umum PAN, Hata Rajasa. JPNN.com

JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa selalu irit komentar saat disodori pertanyaan tentang pencapresannya. Dia memilih berfokus pada pemilu legislatif 9 April 2014. Namun, itu tak menghalangi pendukungnya untuk mendeklarasikan gerakan mendukung Hatta maju sebagai RI-1.
 
Deklarasi oleh wadah yang dinamakan Relawan Hatta Rajasa (Rajasa) itu dilakukan di Istora Senayan, Minggu (12/1). Jumlah anggotanya disebut mencapai 10 ribu orang. "Ini sahabat-sahabat dari berbagai kalangan, beragam latar belakang," kata Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan yang menjadi Dewan Penasihat Rajasa.
 
Para relawan itu akan bergerak untuk menyosialisasikan Hatta sebagai figur yang bisa menjadi capres alternatif pada Pilpres 2014. Menurut Dewan Pembina Rajasa Adhyaksa Dault, sosok Hatta perlu dimunculkan agar capres tidak hanya berasal dari partai-partai besar. "Pak Hatta ini banyak bekerja, tapi tidak banyak ngomong. Maka, ini kita munculkan, kita dukung," katanya.
 
Mantan Menpora itu mengungkapkan, capaian Indonesia dalam bidang ekonomi menjadi salah satu pertimbangan gerakan mendukung Hatta yang memang saat ini menjabat Menko Perekonomian. Mantan Mensesneg dan Menhub itu dinilai bisa melanjutkan berbagai capaian positif pemerintah selama ini.
 
Dalam deklarasi yang dibacakan artis sekaligus caleg PAN Desy Ratnasari, capaian ekonomi Indonesia menjadi salah satu titik berat alasan mengajukan Hatta sebagai capres. Termasuk kebijakan pemerintah yang menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri. "Beliau didukung semua elite nasional yang prorakyat, bukan hanya prokapital semata," katanya.
 
Dia memaparkan prestasi presiden yang lebih dulu menjabat selama era reformasi. Mulai B.J. Habibie hingga SBY. Juga capaian selama 16 tahun reformasi. Desy juga menyebut pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, kiprah Indonesia dalam berbagai organisasi internasional, dan kondisi sosial politik tanah air yang stabil.
 
"Kemajuan ekonomi dan stabilitas sosial politik, tantangan terberat justru ada dalam kita sendiri," kata Desy. Dia melontarkan pertanyaan, apakah capaian-capaian itu tidak berlanjut. "Apa mau mulai dari nol lagi demi kepentingan politik semata," serunya. (fal/c11)

BACA JUGA: Hujan Lebat Diprediksi Terjadi Hingga Sepekan ke Depan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernah Dimintai Rp 10 Miliar agar KarSa Tak Kalah di MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler