Sekelompok orang menembak seorang pria yang baru pulang dari pusat komunitas Syiah di Greenacre, Sydney, Australia, Senin (3/11/2014) dinihari. Kelompok itu sebelumnya telah menyasar gedung tempat ibadah Syiah ini sembari berteriak-teriak "hidup ISIS".

Teman korban yang menyaksikan peristiwa ini menyatakan, sekelompok pria tersebut sebelumnya bolak-balik di depan gedung dan melontarkan caci-maki. "Mereka memanggil kami anjing-anjing Syiah, dan mengancam akan menembak kami semua," katanya kepada ABC.

BACA JUGA: Pencahayaan Baru Sydney Opera House Kini Lebih Ramah Lingkungan

"Kami tidak percaya kata-kata sesumbar mereka itu. Kami akhirnya pulang ke rumah masing-masing," tambahnya.

Namun tidak lama setelahnya, saksi ini menerima telepon bahwa temannya tertembak di kepala.

BACA JUGA: Pria Australia Kendarai Pesawatnya ke Pub untuk Minum-minum

"Korban sedang mengantar keluarganya pulang ke rumah, dan berencana kembali ke sana untuk membersihkan," kata saksi yang juga mengaku sebagai penganut Syiah.

Ia mengatakan, rekannya itu ditembak di depan keluarganya. "Istrinya pingsan di lokasi pada saat kejadian," jelasnya.

BACA JUGA: Brisbane Dikhawatirkan Jadi Kota Hantu Selama Pertemuan G20

ISIS merupakan kelompok teroris yang ingin mendirikan kekhalifahan di Irak dan Suriah dan menempatkan kaum Syiah sebagai musuhnya.

Polisi yang tiba di lokasi di Jalan Rosedale Avenue sekitar Pukul 1:15 pagi waktu setempat, menemukan korban dalam kondisi luka akibat tembakan di bagian wajah dan bahunya.

"Polisi langsung menutup lokasi dan saat ini masih melakukan penyelidikan," jelas Inspektur polisi David Firth.

Ia menjelaskan, polisi sudah memegang rekaman CCTV di sekitar lokasi, yang diharapkan bisa mengungkap pelaku penembakan.

Inspektur Firth mengatakan, korban mendapat pertolongan sebelum ambulans tiba di lokasi. "Korban adalah pria berusia 47 tahun dan saat ini masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Menurut saksi, mereka berada di tempat itu untuk melakukan ibadah sebelum terjadinya penembakan.

"Mereka menembak orang tak berdosa. Ini Australia, negara yang aman. Bagaimana ini bisa terjadi?" ujarnya.

"Kami ingin sampaikan kepada penembak itu, kami tidak takut sama sekali," tambahnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatuh dari Sepeda, Warga Canberra Raih Ganti Rugi Rp 16 Miliar

Berita Terkait