Pendukung Jokowi Luncurkan Situs Rekapitulasi Pileg

Selasa, 08 April 2014 – 16:37 WIB
Wakil Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasti Kristiyanto (baju merah) bersama praktisi TI, Reza Alvin Aditya saat menunjukkan situs untuk rekapitulasi hasil suara pemilu legislatif. Foto: M Ramli/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Para pendukung Joko Widodo meluncurkan situs di internet untuk menekan potensi kecurangan pemilu sekaligus menyuguhkan data rekapitulasi suara hasil pemilu legislatif (pileg). Melalui situs buatan relawan pendukung Jokowi itu maka masyarakat bisa berpartisipasi sebagai pemasok data hasil rekapitulasi pileg.

Menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pembuatan situs itu didasari pada ketidaksempurnaan sistem teknologi informasi (TI) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Sistem ini juga sebagai penghormatan kami terhadap pemilih muda yang melek dan menggunakan TI,” katanya di media center JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).

BACA JUGA: Pelaku Politik Uang Dibekuk, Bawa Duit Dua Karung

Dipaparkannya, sistem TI untuk tabulasi itu dibuat terbuka sehingga masyarakat maupun relawan bisa mengunggah data dari tempat pemungutan suara (TPS). “Ini nggak beda jauh dari Wikipedia, sehingga setiap rakyat bisa berpartisipasi dan menyampaikan data melalui website relawan pemilu,” lanjutnya.

Sedangkan pengamat intelijen Andi Widjajanto yang juga menjadi bagian dari tim relawan itu mengatakan, skenario terburuk yang harus diantisipasi adalah pemilu tidak terselenggara dengan baik. Menurutnya, titik krusial pemilu sudah dimulai sejak masa tenang pada Minggu (6/4) lalu hingga penetapan hasil suara pileg yang dikonversi menjadi kursi di DPR pada awal Mei nanti.

BACA JUGA: Soal Lapindo, Presiden Harap tak Ada Salah Penafsiran

Dipaparkannya, titik krusial yang bisa mengangu pelaksanaan pemilu bisa dikarenakan keberpihakan aparat pemerintah, penyelenggara pemilu yang tidak netral, independensi aparat keamanan hingga praktik politik uang. “Pola klasik politik uang ya serangan fajar. Tetapi yang juga harus diwaspadai saat ini adalah pemanfaatan dana bansos (bantuan sosial, red),” ulas Andi.

Dosen di Universitas Pertahanan itu menambahkan, kewaspadaan dalam memantau pileg hendaknya tidak berhenti pada rekapitulasi di TPS. Sebab, masih ada rekapitulasi suara nasional dan penetapan tentang perolehan kursi DPR RI bagi partai kontestan pemilu.

BACA JUGA: SBY Tegaskan Upah Pekerja Harus Terus Ditingkatkan

Sedangkan praktisi TI, Reza Alvin Aditya yang membangun sistem TI di www.relawanpemilu.com menjelaskan, masyarakat masyarakat yang hendak berpartisipasi diminta mendaftar dulu secara online dengan mencantumkan nomor handphone dan identitas pribadi lainnya.  Menurutnya, relawan yang telah mendapatkan akses bisa mengunggah data dari TPS dalam format gambar hasil foto formulir C1.

“Ini basisnya web, jadi tidak ada aplikasi khusus karena cukup login dan mengunggah foto formulir  C1. Bisa dari smartphone ataupun melalui tablet. ” paparnya.

Ia mengklaim sistem itu akan bekerja cepat dalam membuat rekapitulasi hasil suara pileg meski jumlah TPS mencapai 585 ribu lebih. “Ini basisnya real count dan tidak akan ada input ganda,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Maju Cawapres, Cicip: Pasti Bukan dari Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler