jpnn.com - TERNATE – Massa pendukung Permaisuri Ternate, Nita Budi Susanti, mengamuk. Mereka terlibat bentrok dengan aparat kepolisian Polres Ternate.
Bentrok menyebabkan situasi Kota Ternate, Kamis (21/4), sangat mencekam.
BACA JUGA: Walah, Putar Video Porno di Laptop saat Sidang
Bentrokan ini dipicu putusan hakim Pengadilan Negeri Ternate menolak permohonan penangguhan Nita.
Peristiwa ini bermula saat massa pendukung Nita Budi Susanti meminta agar tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen identitas putra kembar itu dilepas dan dijadikan tahanan kota.
BACA JUGA: Mau Lihat Muka 8 Polisi Tertangkap di THM? Ini Dia
Massa adat pendukung Nita Budi Susanti yang tidak menerima Nita yang kembali ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) itu kemudian memblokir akses lalulintas menuju bandara Sultan Babullah Ternate.
Massa menebang pohon yang berada di sepanjang jalan menuju bandara di Kelurahan Akehuda, Ternate Utara.
BACA JUGA: Sudah Nggak Zaman di Lokalisasi, Sekarang ke THM
Aparat yang mengetahui pemblokiran jalan tersebut, langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebanyak 180 personil polisi Polres Ternate dan dibantu oleh 180 personil Brimob itu akhirnya membubarkan secara paksa massa yang memblokade akses jalan menuju bandara tersebut.
Kapolres Ternate, AKBP Kamal Bahtiar mengatakan, ihaknya telah menahan 8 orang pendukung Nita dari aksi tersebut.
Mereka diduga melakukan pelemparan dan memprovokasi massa. Hanya saja, identitas delapan orang tersebut belum bisa dipublikasi dengan pertimbangan penyelidikan.
“Depalan orang itu sementara masih kami periksa, apakah mereka itu provokator atau pelaku pelemparan saat terjadinya bentrok. Identitas mereka belum bisa dikasih tahu karena masih kami periksa, dan jangan sampai membuat kondisi semakin gaduh,” kata Kapolres saat ditemui di Mapolres Ternate.(tr-04/jfr/sad/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maling Woles, Nyolong Sambil Ngerokok dan Minum
Redaktur : Tim Redaksi