Pendukungnya Sebut Anies Sering Diserang Hoaks, Waketum Garuda Beri Tanggapan, Menohok Banget!

Senin, 05 Desember 2022 – 17:13 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menanggapi pernyataan pendukung Anies yang menyebut figur yang didukungnya tersebut sering diserang hoaks. Foto: dokumen pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda Teddy Gusnaidi memberi tanggapan soal pernyataan yang disampaikan pendukung Anies Baswedan di media sosial.

Diketahui, pendukung Anies menyebutkan seolah-olah informasi di media sosial tentang mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak benar alias hoaks sehingga mereka akan mengedukasi masyarakat dengan mendatangkan Anies ke berbagai daerah.

BACA JUGA: Nurkhoiron Minta Hoaks Tentang Anies Harus Disetop!

"Jelas bahwa informasi yang disampaikan ke media sosial terkait Anies bukan informasi hoax," kata Teddy Gusnaidi melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/12).

Menurut Teddy, jejak digital Anies baswedan, menyampaikan bukti-bukti dan hal itu bagian dari mengedukasi masyarakat agar supaya mendapatkan informasi yang benar terkait eks Mendikbud tersebut.

BACA JUGA: Anies Baswedan Minta Sukarelawannya di Sumbar Jangan Terpancing

"Jadi jangan sampai di balik, ketika media sosial menyampaikan jejak digital, menyampaikan informasi yang asal muasalnya berasal dari Anies maupun pendukungnya, lalu dianggap sebagai menyebarkan kebencian, menyebarkan hoaks. Itu malah memperlihatkan kekerdilan," tegasnya.

Teddy menilai sikap pendukung Anies tersebut justru memperlihatkan mereka sama sekali tidak tahu bagaiman 'menjual' figur yang didukungnya tersebut agar mendapat dukungan luas dari masyarakat.

BACA JUGA: Di Padang, Anies Berpesan soal Menjelekkan Orang Lain

"Ini justru memperlihatkan bagaimana mereka bingung, karena tidak ada hal yang bisa mereka jual, bukti-bukti yang ada malah mematahkan narasi yang mereka bangun untuk menjual Anies," ujar jubir Partai Garuda itu.

Dia menyarankan kepada para pendukung Anies harus lebih kreatif dan smart dan jangan malah menyalahkan para pihak yang memberikan fakta sebagai bagian dari menyebarkan kebencian.

"Jika tidak mampu menari, jangan salahkan lantainya," tegasnya mengingatkan.

Sebelumnya, eks Wakil Ketua Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyayangkan maraknya hoaks yang terus diproduksi untuk kepentingan politik elektoral.

Dia pun menyoroti fabrikasi informasi yang keliru dan menyesatkan terkait Anies Baswedan, khususnya pascapendeklarasian eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem.

”Selama ini Anies diframing sebagai intoleran dan sebagainya. Padahal rekam jejak dia selama memimpin tidak seperti itu. Ia berhasil membangun Jakarta dengan karakter kesetaraan dan inklusif,” ujar Nurkhoiron dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/12).

Dia mengakui secara obyektif bahwa Anies telah berhasil menempatkan diri sebagai figur pemimpin untuk semua kalangan.

Menurutnya, kebijakan-kebijakan Pemprov DKI selama Anies menjabat, seperti bantuan tempat ibadah untuk semua agama serta pemberian ijin pendirian kuil bagi kelompok Hindu Tamil di Jakarta merupakan terobosan yang harus diapresiasi.

”Anies juga tak pernah mendiskriminasi warga, termasuk diskriminasi ekonomi dalam bentuk penggusuran orang miskin yang sebelumnya kerap terjadi,” tambahnya.

Nurkhoiron pun mengimbau agar produksi informasi hoaks yang digunakan untuk ’menyerang’ Anies di media sosial dapat dihentikan.

Sebab, penyebaran narasi bohong nan penuh kebencian tentang lawan politik merupakan perbuatan yang bertentangan dengan semangat demokrasi.

”Kita boleh mendukung atau tidak mendukung siapapun, tapi bukan dengan cara menebarkan hoaks dan ujaran kebencian,” pungkasnya. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler