jpnn.com - TIMUR TENGAH UTARA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berekspansi menegerikan kampus swasta di daerah perbatasan. Saat ini perbatasan yang masih bolong ada di kawasan Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertetangga dengan Timor Leste.
Kemendikbud sudah membidik Universitas Timor (Unimor) di Kabupaten TTU untuk dinegerikan. Tetapi upaya penegerian yang sudah berjalan bertahun-tahun itu stagnan. Setelah ditelusuri, kendalanya adalah sertifikasi tanah.
BACA JUGA: Genjot Profesionalisme Guru, Tingkatkan Kesejahteraan
Unimor merupakan kampus lawas yang dulu berada di Timor Timur (Timtim), sekarang Timor Leste. Setelah Timor Leste pecah dari Indonesia, kampus Unimor boyongan masuk ke NKRI. Saat ini, Unimor memiliki sekitar 4,6 ribu mahasiswa dan berdiri di atas lahan seluas 40 hektar.
Rektor Unimor Sirilius Serang mengatakan, kampusnya berdiri di lahan milik Kementerian Perhutanan (Kemenhut). Upaya tukar guling antara pemda dengan Kemenhut sudah beres. Sekarang tinggal proses penghibahan ke Kemendikbud.
BACA JUGA: Ujian Akhir SD Satu Kali
"Kami ingin segera dinegerikan. Syukur bisa menjadi kado natal 2013," katanya saat menyambut rombongan Mendikbud di kantor rektorat Unimor kemarin. Sirilius menjelaskan kualitas pendidikan di daerahnya tidak boleh kalah dengan di Timor Leste.
Mendikbud Mohammad Nuh berjanji akan ikut mengurus proses sertifikasi tanah sebelum dihibahkan. "Saya sudah berkomunasi dengan pak Zul (Menhut, red) beliau siap mempercepat prosesnya," ujarnya.
BACA JUGA: Hadapi Persaingan Global, Tingkatkan Kualitas Alumni
Nuh mengatakan penegerian kampus swasta di daerah perbatasan penting. Sebab melindungi situasi sosial budaya setempat. Seperti ancaman eksodus WNI kuliah di negeri tetangga. (Wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insentif Guru Diusulkan jadi Rp 1,5 Juta
Redaktur : Tim Redaksi