Peneliti pada Queensland Brain Institute berhasil dalam mengujicobakan penyembuhan penyakit demensia dan sepenuhnya mengembalikan fungsi otak.
Penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan itu berhasil menghancurkan "plak beracun" yang ada pada otak seekor tikus dengan menggunakan perawatan non-invasif dan tidak beracun serta ultrasound.
BACA JUGA: Polisi Tak Temukan Pelanggaran Hukum Kasus Kencan Menteri Australia
Para peneliti ini mampu menyuntikkan "gelembung mikro" ke otak tikus yang, ketika digunakan dengan ultrasound, dapat memulihkan fungsi otak hewan tersebut sepenuhnya.
Salah satu peneliti Profesor Jugen Gotz menjelaskan, penemuan ini sama sekali tidak terduga.
BACA JUGA: Mengenal Komunitas Katolik yang Berbagi Jamuan Makan Bersama Warga Miskin
"Kognisi bisa dipulihkan. Tikus tersebut baik-baik saja setelah ujicoba. Ini kejutan bagi bagi kami, namun jelas sangat menggembirakan," katanya.
Kini ujicoba serupa akan diterapkan maksimal 10 pasien demensia di Brisbane dengan pendanaan dari pemerintah Australia sebesar 10 juta dolar.
BACA JUGA: Pengadilan Singapura Bolehkan Pria Homoseksual Adopsi Anak Kandungnya
Profesor Gotz yakin metode ini akan sangat efektif jika perawatan demensia dimulai sedini mungkin.
"Idealnya kami akan merawat pasien pada tahap pra-gejala," katanya. Photo: Peneliti berhasil menemukan cara untuk memulihkan fungsi otak pada tikus percobaan. (Supplied)
"Kami ingin mengobatinya sedini mungkin sebelum semua kerusakan terjadi. Saat ini tidak ada obat untuk penyakit Alzheimer, atau setiap jenis demensia," tambah Prof Gotz.
Jika tidak ada terobosan medis, maka jumlah orang Australia yang hidup dengan demensia diperkirakan meningkat menjadi 1,1 juta pada tahun 2056.
Profesor Peter Hoj dari Universitas Queensland mengatakan tindakan mendesak seperti uji klinis sangat penting.
"Pendanaan ini akan memastikan kita bisa menjaga pemikiran terpintar di dunia untuk fokus menemukan obat demensia," katanya.
Profesor Gotz menambahkan para peneliti berhasil dalam mengujicobakan metode ini pada domba dan tikus. Sehaing langkah selanjutnya, katanya, adalah mengujicobakannya pada manusia melalui ujicoba yang aman.
"Tujuan jangka panjangnya yaitu memghasilkan perangkat portabel dengan harga terjangkau, yang akan membantu jutaan pasien Alzheimer di negara kita dan di seluruh dunia," kata Profesor Gotz. Photo: Pesohor Australia Jeannie Little (kanan) terdiagnosis menderita demensia sejak 10 tahun lalu. (Supplied)
Salah satu penderita demensia yaitu pesohor Australia, Jeannie Little, yang didiagnosis 10 tahun lalu.
Putrinya Katie Little menggambarkan kemerosotan ibunya akibat demensia dan mengatakan kondisi Jeannie mengalami penurunan dengan cepat.
"Ini terjadi tanpa terdiagnosis sudah lama," kata Katie.
Dia mengaku sering dihubungi orang yang mengkhawatirkan kondisi ibunya. Mereka melihat Jeannie sering lupa apa yang harus dilakukan saat berada di panggung.
"Saya hadir saat ibuku didiagnosis dan belum tahu implikasinya. Dia menyembunyikan keadaan bahwa sakitnya sudah parah," ujar Katie.
Saat ini tercatat sekitar 400.000 pasien demensia di Australia dan 40 juta pasien di seluruh dunia.
Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astronot Australia Kritik Keras Pesawat Antariksa Virgin Galactic