Peneliti di Canberra mengatakan mereka telah memecahkan kode untuk memungkinkan pesawat ruang angkasa bisa mencapai sistem planet lain yang lebih jauh, dengan kecepatan yang jauh lebih besar.

Pesawat ruang angkasa itu sangat kecil dan halus, sehingga para ilmuwan berencana mengirimkannya lebih dari satu pesawat. 

BACA JUGA: Visa Covid Membuat Pemegang WHV Bisa Tinggal Lebih Lama di Australia, yang Masih di Indonesia Harap Bersabar

Mereka berharap dapat berhasil mencapai ke sistem planet Alpha Centauri, tanpa terganggu debu angkasa di jalur perjalanannya.

Pencapaian ini "sangat menarik" karena memiliki potensi untuk memungkinkan kita merekam informasi dari sistem planet yang paling dekat dengan bumi tersebut.

BACA JUGA: Ratusan Penjahat di Australia Ditangkap Setelah Pergerakannya Diikuti Lewat Aplikasi

Waktu perjalanannya diperkirakan akan mencapai selama 20 tahun.

Dibandingkan dengan jarak sekitar 44 tahun yang dihabiskan pesawat luar angkasa jenis Voyager 2 untuk menjelajahi Uranus dan Neptunus.

BACA JUGA: Polisi Australia dan FBI Tangkap Ratusan Penjahat yang Pergerakannya Diikuti Lewat App

Peneliti utama dari proyek ini adalah Chathura Bandutunga, ahli astrofisika di Australian National University di Canberra.

Ia mengaku ketika solusi perjalanan ke sistem planet lain ditemukan, ada semacam "momen eureka". 

Mereka mampu memperhitungkan berapa banyak laser, dan formulasi apa yang diperlukan agar menggerakkan pesawat ruang angkasa cukup jauh dan cepat mencapai tujuan.

"Sudah ada beberapa pesawat ruang angkasa di luar tata surya, termasuk Voyager, tetapi akan memakan waktu banyak sebelum mencapai bintang lain," kata Dr Bandutunga.

"Agar mencapai Alpha Centauri dalam waktu manusia, probe Breakthrough Starshot harus melakukan perjalanan 2.000 kali lebih cepat daripada probe antarbintang kita saat ini," ujarnya. Tantangan yang masih akan dihadapi

Dr Bandutunga mengatakan proyek ini "sangat ambisius", tetapi para peneliti akhirnya cukup percaya diri untuk berbagi penemuannya dengan pihak lain di seluruh dunia.

"Tantangan yang sedang kita selidiki adalah bagaimana cahaya bisa digunakan agar mendorong satelit?" katanya.

"Dan bagaimana mendapatkan cahaya itu dari sinar yang ada di tanah sampai ke satelit di orbit? Melakukannya dalam skala besar tidak pernah terlihat sampai saat ini."

Jika teori mereka benar, laser akan diatur dalam kombinasi dan kuantitas yang tepat untuk mendorong ke arah yang dituju, lalu langkah selanjutnya adalah menguji teori itu dalam hukum fisika.

Idealnya, sebuah pesawat ruang angkasa akan mencapai Alpha Centauri, kemudian merekam gambar dan pengukuran ilmiah yang akan disiarkan kembali ke Bumi.

Para ilmuwan memperkirakan sekitar 100 juta laser individu akan diperlukan untuk menghasilkan daya optik yang dibutuhkan: sekitar 100GW.

Rekan penelitinya, Paul Sibley mengatakan detail spesifik sangat penting ketika menguraikan laser.

Pengukuran ini mungkin membingungkan bagi mata biasa, tapi yang jelas para ilmuwan belum pernah sedekat ini dalam hal mencapai tujuan tersebut.

"Proyek ini bertujuan memungkinkan perjalanan dari bintang kita ke bintang lain dalam masa hidup manusia," kata Dr Bandutunga.

Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Mariah Papadopoulos dari laporannya dalam bahasa Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Melbourne Lebih Sering Mengalami Wabah COVID-19?

Berita Terkait