Peneliti China Sebut Susu Babi Berpotensi Jadi Minuman Masa Depan

Senin, 01 Agustus 2022 – 22:54 WIB
Arsip - Zhu Roumeng berciuman dengan babi peliharaannya di rumahnya di Beijing, China, April 2015. Foto: ANTARA/Reuters/Kim Kyung-Hoon/as

jpnn.com, SHANGHAI - Lembaga penelitian hewan di Shanghai, China, melakukan riset mengenai kemungkinan susu babi bisa menjadi konsumsi manusia sehari-hari pada masa-masa mendatang.

"Susu babi telah mendapatkan banyak perhatian dan kami saat ini sedang melakukan penelitian tentangnya," kata Kepala Tim Penelitian Lembaga Peternakan dan Kedokteran Hewan, Shanghai Academy of Agricultural Sciences, Tan Yongsong, Senin.

BACA JUGA: Gegara Babi Hutan, Pemburu Hanyut Terbawa Arus Sungai

Dalam wawancara dengan media setempat, dia mengatakan bahwa setelah penelitian pendahuluan dan uji coba, susu babi berpotensi bisa digunakan sebagai minuman harian pada masa-masa mendatang.

Menurut dia, susu babi warnanya putih susu, tidak memiliki rasa dan bau khusus, dan mirip dengan susu sapi dan susu kambing.

BACA JUGA: Heboh Rendang Babi, Gus Miftah Bilang Begini, Tegas!

Penelitian awal mendapati susu babi memiliki kadar nutrisi yang tinggi.

Nutrisi susu babi mengandung energi, lemak, protein, laktosa, kalsium, sodium, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Pemprov DKI Bakal Sidak Rumah Makan Padang Seusai Heboh Rendang Babi

Beberapa indikator kandungan gizi mendekati atau bahkan melebihi kadar gizi susu sapi dan susu kambing, misalnya kandungan protein susu babi mencapai hampir 17 gram per 100 gram atau jauh lebih tinggi daripada kandungan protein susu sapi atau kambing yang hanya 3 gram per 100 gram.

Hanya sedikit laporan penelitian mengenai susu babi di dunia dan di China sendiri juga tidak ada pakar babi yang melakukan penelitian tersebut.

"Penelitian terhadap susu babi baru dimulai dan membutuhkan waktu relatif lama," kata Tan.

Ia menambahkan bahwa tujuan dari penelitiannya itu untuk memperkaya dan memenuhi kebutuhan berbagai kelompok konsumen. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler