jpnn.com - JAKARTA - Keamanan sebuah bangsa dan negara sepenuhnya tanggung jawab presiden. Tanggung jawab tersebut menurut peneliti sejarah politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam, tidak membedakan situasi dan kondisi.
"Salah satu perintah konstitusi terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah menjaga keamanan dalam situasi dan kondisi bagaimana pun. Demikian juga halnya dalam konteks pengumuman hasil penghitungan suara pilpres oleh KPU besok, secara bernegara, faktor keamanan dengan sendirinya menjadi tanggung jawab SBY," kata Asvi Warman Adam, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (21/7).
BACA JUGA: Dorong Rekonsiliasi, Ansor Sarankan Capres Kalah Tak Usah ke MK
Terkait dengan tanggung jawab terhadap keamanan bangsa dan negara yang saat ini tengah menjalankan suksesi kepemimpinan nasional, Asvi tidak meragukan kapasitas dan kapabilitas Presiden SBY.
"Dua periode menjadi Presiden RI, SBY memimpin bangsa dan negara ini dengan prestasi keamanan yang bisa dibanggakan karena faktanya memang tidak ada gejolak dalam skala besar. Beda dengan presiden-presiden sebelumnya," tegasnya.
BACA JUGA: Bawa Hasil Pilpres ke MK Justru Akan Perkuat Keputusan PU
Finalisasi rekapitulasi suara pilpres oleh KPU yang akan diumumkan Selasa (22/7), dengan sendirinya menurut Asvi, menjadi sebuah pertaruhan tersendiri dari Presiden SBY.
"Kalau besok aman maka, terbukti dua periode jadi presiden, SBY telah memimpin bangsa dan negara ini dengan relatif aman. Ini akan menjadi salah satu warisan perjalanan demokrasi di Indonesia," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: SBY Sesalkan Warga Ukraina Tak Kooperatif Soal Pencarian Jenazah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Disarankan Buat Dua Pidato
Redaktur : Tim Redaksi