jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerhati media sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Iswandi Syahfutra mengatakan, kelompok Muslim Cyber Army (MCA) terbentuk karena didasari identitas religius. Berdasar penelitiannya, kelompok yanggetol menebar hoaks dan ujaran kebencian itu muncul sebagai reaksi lantaran umat Islam diganggu, terutama saat kasus penodaan Alquran oleh Basuki T Purnama alias Ahok.
"Ada identitas religius yang terganggu melalui kasus Almaidah 51, dari situlah MCA muncul. Muslim Cyber Army muncul karena umat Islam sering diganggu" ujar Iswandi seperti diberitakan JawaPos.com, Minggu (4/3).
BACA JUGA: Lagi, Bareskrim Bekuk Penghina Jokowi di Medsos
Hasil penelitian Iswandi juga menepis anggapan bahwa MCA sudah ada bertahun-tahun silam. Sebab, kasus penistaan Alquran yang menyeret Ahok baru ramapi pada 2017.
Hanya saja, Iswandi memang mengalami kendala saat meneliti MCA. Pasalnya, kelompok itu tidak memiliki struktur organisasi sehingga sangat sulit untuk mendapat informasi.
BACA JUGA: Misbakhun Ajak Konstituen Tangkal Hoaks dan Fitnah ke Jokowi
Namun, Iswandi menegaskan bahwa sebagian besar responden penelitiannya mengaku bagian dari MCA. Tapi, responden penelitian Iswandi mengatakan bahwa MCA hanyalah sebutan untuk mengategorikan mereka di medsos.
Selain itu, Iswandi juga menepis tuduhan bahwa MCA terbentuk karena kepentingan politik. "MCA muncul bukan karena panggilan politik," imbuh Iswandi.(sat/JPC)
BACA JUGA: Emir dan Faizal Terkait MCA, Sudah Terungkap Motifnya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri: Masih Ada Sisa Saracen yang Eksis Sebarkan Hoaks
Redaktur & Reporter : Antoni