jpnn.com, JAKARTA - Para peneliti dari Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga telah melakukan penelitian dengan menggunakan terapi stem cell untuk bisa mengembalikan fungsi syaraf para penderita stroke.
Terapi ini berfokus pada upaya regenerasi dan pemulihan syaraf yang rusak dengan melakukan transplantasi stem cell.
BACA JUGA: Panas! Liverpool dan Real Madrid Mulai Perang Urat Syaraf
Ketua Stem Cell Research and Development Center Universitas Airlangga Purwati mengatakan penelitian dilakukan pada delapan orang penderita stroke hemoragik berusia 45-65 tahun.
“Dalam melakukan penelitian ini, kami mentransplantasi sel punca yang diambil dari para pasien itu sendiri, sehingga risiko penolakannya oleh tubuh sangat minimal,” ucap Purwati, Selasa (16/1).
BACA JUGA: Stem Cell Jadi Terobosan Baru Penanganan Penyakit Degeneratif di Indonesia
Prosedur ini diulang dua kali dalam satu bulan dan kami monitor terus perkembangannya dalam jangka waktu 6 dan 12 bulan.
Hasilnya, mayoritas dari para pasien mengalami perbaikan kondisi syaraf. Lebih jauh, satu orang pasien diketahui mengalami perbaikan fungsi motorik, dua orang mengalami perbaikan dalam kesadaran berpikir, dan dua orang pasien juga mengalami perbaikan dalam berbicara.
“Selain perbaikan-perbaikan ini, kami juga tidak menemukan adanya komplikasi dari terapi stem cell pada stroke. Hal ini kami bisa simpulkan dari terapi transplantasi pertama, maupun booster-booster setelahnya,” kata dia.
Meski begitu, dia juga menegaskan bahwa masih diperlukan penelitian lebih jauh terkait terapi ini, khususnya terkait tingkat keparahan penyakit stroke yang diderita.
“Untuk penyakit stroke yang kronis memang diperlukan penelitian yang lebih jauh, mengingat sample kami kali ini relatif kecil dan tidak random,” jelasnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi