jpnn.com - BANGKALAN - Penembak Mathur Husyairi, 47, aktivis antikorupsi Center Islam for Democration (CIDe) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa dini hari (20/1) diduga dilakukan dua orang. Dua orang ini menggunakan sepeda motor.
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Madura (Jawa Pos Group), penembakan itu diawali saat Mathur keluar rumah sejak pukul 12.00. Pria yang juga menjabat sekjen Madura Corruption Watch (MCW) tersebut sedang melakukan pertemuan dengan sejumlah aktivis lain di Sutos.
BACA JUGA: Karyawati yang Tewas Terbakar Ditemukan Saling Berpelukan
Pertemuan berlangsung hingga malam dan dia baru sampai rumah sekitar pukul 01.30. Ketika itu, dia mengendarai Toyota Avanza dengan nopol M 307 HA. Nah, saat Mathur turun dari mobil dan hendak membuka gembok pagar, dua orang yang mengendarai sepeda motor mendekat.
Setelah itu, doorrr ...salah satu di antara para pelaku mengarahkan pistol dan menembak dia.
BACA JUGA: Sempat Berteriak-teriak, Tujuh Karyawati Akhirnya Tewas Terpanggang
Tembakan tersebut mengenai pinggang sebelah kanan. Mathur sebetulnya tidak langsung roboh. Bahkan,
dia sempat berusaha untuk mengejar dua pelaku. Namun, usahanya sia-sia setelah dia terjatuh dan tersungkur karena luka tembak yang diderita.
Mada’i, adik Mathur menjelaskan tahu kejadian itu karena mendengar suara letusan. Dia langsung keluar rumah. Dia melihat pagar yang masih terkunci, sementara mobil kakaknya sudah berada di depan pagar. Setelah melihat, dia menemukan kakaknya yang sudah bersimbah darah.
BACA JUGA: Tak Mudah Tutup Jalur Sebatik
Tak lama kemudian, keponakan korban, Rofi’i, 23, datang dan membantu Mada’i membopong korban ke dalam mobil. Saat itu juga, korban dibawa ke RSUD Syamrabu. Namun, rumah sakit milik pemkab tersebut angkat tangan. Pihak rumah sakit merujuk dia ke ke RSUD dr Soetomo.
“Kakak dirujuk ke RSUD dr Soetomo pukul 03.00, masuk ruang operasi pukul 04.00, dan pukul 09.30 operasi pengangkatan proyektil,” jelasnya. (wah/rus/fei/rmr/awa/jpnn/jee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelombang Tinggi dan Krisis BBM jadi Kendala Tim Evakuasi
Redaktur : Tim Redaksi