BOGOR – Hingga kini, jajaran Polres Bogor belum menemukan titik terang siapa tujuh pria bertopeng yang menjadi pelaku penusukan dan penembakan dua anggota Polsek Jonggol. Kemarin, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Imron Ermawan, menyimpulkan motif ketujuh pelaku berbadan tegap tersebut adalah dendam. Buktinya, setelah menganiaya Briptu Sopiyan Ansori dan Bripda Ikna Dede, para pelaku tidak mengambil barang berharga milik korban yang kini menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
"Saat ini kita terus memburu para pelaku penganiayaan dua orang anggota Polisi. Kami menduga penganiayaan ini berlatar belakang dendam, "terangnya.
Imron mengatakan, diduga para pelaku sudah mengenal kedua korban dan sudah menjadi incaran para pelaku. Dari olah tempat kejian perkara kemarin, beberapa barang bukti sudah diamankan Polres, mulai dari selongsong senjata, tempat senjata pelaku dan baberapa saksi untuk dimintai keterangan. "Sudah dipastikan, dilihat dari selongsong peluru bahwa senjata yanga digunakan merupakan senjata organik jenis FN dan untuk kepemilikan kami serahkan ke Pusat Labotarium Forensik Polri untuk di periksa," tambahnya.
Hingga kini, jelas Imron, kondisi Bripda Ikna Dede usdah membaik dan sudah bisa pulang. Sedangkan, Briptu Sopiyan Ansori masih dalam perawatan medis di RS Polri Kramatjati karena luka tusuk yang cukup serius disekujur tubuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu sekitar pukul 02 dini hari (12/02) kedua Polisi Lalulintas anggota Polsek Jonggol telah dianiaya oleh tujuh orang bertopeng.
Kedua korban yakni Briptu Sofian dan Bripda Ikna Dede babak belur dan nyaris tewas setelah dianiaya oleh tujuh orang pria bertopeng yang menggunakan lima sepeda motor, di Jalan Transyogi, Desa Jonggol Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor. Bahkan salah satu pelaku sempat mengeluarkan tembakan dan mengenai lengan salah satu korban.
Akibat dari kejadian tersebut, Korban Briptu Sopiyan mengalami tiga luka tusukan senjata tajam belati TNI (sangkur) pada bagian kepala belakang, punggung dan pinggang. Sedangkan Bripda Ikna Dede mengalami luka memar pada bagian wajah dan kepala belakang akibat dihantap gagang pistol juga luka serius terserempet peluru pada bagian tangan kanan.
Kepala Unit Reskrim Polsek Jonggol Ajun Komisaris Polisi Agus Hidayat mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayan tersebut terjadi sekitar pukul 02:45 dinihari. Saat itu kedua korban usai mengikuti razia operasi gabungan polsek zona di wilayah Cileungsi. "Karena pada saat itu sedang dilakukan Operasi Gabungan Polisi sektor-sektor (Klapanuggal,Cileungsi,Jonggol ), dan Polsek kami mengirimkan empat personil. Dan dua diantarnya Britu Sopfian dan Bripda Ikna untuk kegiatan operasi tersebut, "terangnya.
Setelah pulang ke Markas Polisi Sektor Jonggol untuk mengantarkan mobil dinas, kedua korban ijin pulang dengan menggunakan sepada motor. "Akan tetapi, saat korban mampir di warung nasi goreng. Saat itulah peristiwa penganiayaan tersebut terjadi," jelasnya. (sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Residivis NTB Merampok di Sultra
Redaktur : Tim Redaksi