Banda Aceh--Peristiwa penembakan yang menimpa Wagiono (39), di depan toko Boneka Illie Ulee Kareng, Banda Aceh samasekali tak terkait Pemilukada atau politik. Namun disinyalir mengarah ke dendam pribadi antara pelaku dan korban. Pasalnya, dari keterangan saksi mata melihat pria tersebut sempat berbincang-bincang dengan pelaku.
Demikian ditegaskan Kabid umas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo, Kamis (5/1) saat ditemui Metro Aceh (Group JPNN). Menurut perwira menengah ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi mata di TKP dan juga keluarga korban, yang bermukim di Dusun Delima, Lamteumen Timur tersebut.
“Dalam beberapa hari ini, kami menggali terus segala kemungkinan motifnya. Namun selalu mengarah ke masalah pribadi dan tindak kriminal murni,” tukasnya.
Disinggung soal pelaku, Kabid Humas Polda Aceh, masih ‘enggan’ memberikan komentar. Ia hanya menuturkan pihaknya masih mendalami, menyelidiki, dan menindaklanjuti kasus ini. Soal pelakunya, diakuinya belum menemukan titik terang dan masih sebatas motif saja yang sudah mengarah.
Sementara it harapan para pekerja galian kabel optic, asal Pulau Jawa untuk pulang kampung halaman akhirnya terwujud. Pasca mengalami insiden pemberondongan di mess Telkom, di Desa Blang Cot Tunong, Bireuen, pada malam akhir 2011 lalu, mereka sejak Kamis (5/1) pagi telah diberangkatkan.
Jalur yang dilewati adalah melalui darat dan udara, dikawal oleh petugas kepolisian hingga sampai perbatasan Aceh. Sampai berita ini diturunkan, tiga korban tewas telah sampai di Pulau Jawa. Sedangkan tiga lainnya masih menjalani rawat inap di RSU Zainal Abidin, Banda Aceh.
Dari amatan Metro Aceh, turut hadir petinggi Polres Bireuen, Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf M.Arfah serta Sekda Bireuen, Ir Razuardi Ibrahim,MT serta ibu-ibu Bayangkari. Ke 51 pekerja dipulangkan dengan satu unit bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang mengantar sampai ke kampung halaman.
Termasuk, Ansori, Imam Maliki, Yaiman dan seorang pekerja paling muda adalah Adrianto (14). Empat korban luka tembak diboyong dengan dua mobil pribadi sampai ke Bandara Polonia Medan, lalu diterbangkan dengan pesawat udara ke kampungnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda Bireuen, Ir Razuardi Ibrahim,MT turut menyerahkan sumbangan kepada empat korban luka tembak dan kepada Yuni dan Satufah dua pekerja bertugas sebagai tukang masak. Dari Polres Bireuen dan juga ibu-ibu Bayangkari, menyerahkan sejumlah buah tangan kepada para pekerja, menjelang naik ke dalam bus.
Wakapolres Bireuen, Kompol Warsito Eko Sulistyo dikonfirmasi dan informasi diperoleh Metro Aceh, mengatakan polisi mengerahkan empat personil satuan Lalulintas dan Sabhara, untuk mengawal keberangkatan 51 pekerja. Sementara empat diantara mereka merupakan korban luka tembak digiring sampai ke Aceh Tamiang.(Dian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puting Beliung Hantam Puluhan Rumah
Redaktur : Tim Redaksi