Pengamat Sosial Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Saleh P. Daulay, mengatakan, berdasarkan hasil keterangan beberapa warga Papua di lokasi kejadian, masyarakat di sana tidak ada yang mendengar peristiwa penembakan tersebut. Hal inilah yang memerkuat dugaan bahwa senjata yang digunakan itu sudah canggih. “Ini menandakan senjata yang digunakan bukan rakitan, tetapi senjata modern, “ kata Saleh saat dialog Perspekstif Indonesia bertajuk ‘Papua Semakin Membara’ di DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6).
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu juga mensinyalir aksi kekerasan berujung penembakan di Papua belakangan ini penuh kejanggalan dan keanehan. Sebab, kata dia, begitu mudahnya aksi itu terjadi di kota. “Aparat harus serius menyelidiki kasus itu sehingga bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya.
Dia tidak yakin, kasus penembakan di sana apalagi di wilayah perkotaan pelakunya adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia memertanyakan, dimana keberadaan aparat keamanan dan TNI saat kejadian tersebut. Saleh menegaskan, yang menjadi sasaran korban penembakan adalah warga pendatang yang tidak memiliki hubungan dengan OPM. “Apalagi keinginan untuk merdeka,” tegasnya.
Seperti diketahui, serentetan aksi penembakan terjadi di wilayah paling timur Indonesia itu sejak pertengahan Mei 2012 lalu. Belasan manusia menjadi korban. Sejauh ini polisi mengklaim sudah mengamankan tiga pelaku. Ditambah lagi, seorang pelaku berinisial MT yang diduga terlibat dalam aksi penembakan di Papua, sudah diberangus.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Check In Nama Palsu, Neneng Tinggali Kamar Seharga Rp400 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi