Perdana Menteri Denmark mengatakan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen adalah "serangan kejam" yang menyebabkan tiga orang tewas dan tiga lainnya dalam kondisi kritis.

"Kejadian ini tidak bisa dipahami. Memilukan. Sesuatu yang tidak perlu terjadi," kata Frederiksen.

BACA JUGA: Tinggi dan Menakutkan, Viktor Axelsen Bagaikan Makhluk Luar Angkasa

"Ibu kota kami yang indah dan biasanya sangat aman tiba-tiba berubah hanya dalam sepersekian detik."

Inspektur polisi Kopenhagen, Søren Thomassen, mengatakan ketiga korban adalah seorang pria berusia 40-an dan "dua orang muda".

BACA JUGA: Viktor Axelsen pun Tak Percaya Bisa Menyakiti Kento Momota Seperti Itu

Peristiwa itu terjadi setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam pusat perbelanjaan Field yang ramai di ibu kota Denmark pada hari Minggu (03/07), menewaskan dan melukai beberapa orang.

Polisi Kopenhagen, yang menangkap seorang pria Denmark berusia 22 tahun dan menuduhnya melakukan pembunuhan, mengatakan mereka tidak dapat mengesampingkan serangan itu sebagai "tindakan terorisme".

BACA JUGA: Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka

Menurut seorang juru bicara, rumah sakit utama ibu kota, Rigshospitalet, telah menerima "sekelompok kecil pasien" untuk menjalani perawatan.

Rumah sakit itu juga dilaporkan telah memanggil staf tambahan, termasuk ahli bedah dan perawat.

Media lokal menerbitkan gambar yang menunjukkan petugas polisi bersenjata lengkap di lokasi serangan, serta orang-orang berlarian keluar dari mal.

Rekaman yang diterbitkan oleh tabloid Ekstra Bladet menunjukkan satu orang dibawa oleh petugas penyelamat ke ambulans dengan tandu. 'Murni teror'

Kekerasan bersenjata relatif jarang terjadi di Denmark.

Beberapa saksi mata mengatakan, ketika tembakan terdengar, beberapa orang memilih bersembunyi di toko-toko sementara yang lain melarikan diri dengan panik.

Saksi mata Mahdi Al-Wazni mengatakan kepada media lokal bahwa penembak "tampak sangat kejam dan marah".

"Dia berbicara kepada saya dan mengatakan itu (senapan) bukan sungguhan saat saya merekamnya.

"Dia tampak sangat bangga dengan apa yang dia lakukan."Konsultan IT, Hans Christian Stoltz, 53, sedang mengantarkan putrinya untuk melihat penampilan Harry Styles di konser yang dijadwalkan Minggu malam di dekat mal.

Dia mengatakan apa yang terjadi sangat mengerikan.

"Ini murni teror," katanya.

"Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa melakukan ini pada manusia lain, tapi itu di luar ... melampaui kemungkinan apa pun yang terpikirkan."

Penyelenggara membatalkan konser Harry Styles, di Royal Arena terdekat, atas perintah polisi.

Di Snapchat, Styles menulis: "Saya dan tim saya berdoa untuk semua orang yang terlibat dalam penembakan di pusat perbelanjaan Kopenhagen. Saya sangat terpukul. Love H."

Laurits Hermansen mengatakan kepada penyiar Denmark DR bahwa dia dan keluarganya berada di sebuah toko pakaian di pusat perbelanjaan ketika dia mendengar "tiga hingga empat dentuman. Ledakan yang sangat keras".

"Kedengarannya tembakan itu dilepaskan tepat di sebelah toko," katanya.

Inspektur Thomassen mengatakan tersangka adalah orang dengan "etnis Dane", sebuah ungkapan yang biasanya digunakan untuk seseorang yang berkulit putih.

Penyiar Denmark TV2 menerbitkan foto kasar dari tersangka pria bersenjata, seorang pria yang mengenakan celana pendek selutut dan tank top dan memegang apa yang tampak seperti senapan di tangan kanannya.

Tak lama setelah penembakan itu, pihak istana mengatakan resepsi dengan Putra Mahkota Frederik terkait dengan perlombaan bersepeda Tour de France telah dibatalkan.

Tiga tahap pertama perlombaan diadakan di Denmark tahun ini, kata istana dalam sebuah pernyataan.

Resepsi itu rencananya diadakan di kapal pesiar kerajaan yang ditambatkan di Soenderborg, kota tempat tahap ketiga berakhir.

Artikel ini diterjemahkan oleh Hellena Souisa dari ABC News.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Selatan Catat Kasus Cacar Monyet Pertama pada Pria yang Telah Bepergian ke Luar Negeri

Berita Terkait