jpnn.com, NORTH CAROLINA - Jam menunjukkan pukul 17.40 saat Trystan Andrew Terrell memasuki perpustakaan di Gedung Kennedy, University of North Carolina (UNC), Charlotte, Amerika Serikat (AS). Selasa (30/4) Terrell tidak berencana membaca buku. Dia malah mengeluarkan senapan dari dalam tas dan menembaki mahasiswa-mahasiswa yang ditemuinya.
Aksi nekat Terrell itu merenggut dua nyawa. Empat orang juga terluka akibat tembakan. Tiga di antaranya kritis. Kampus UNC pun gempar. Kepanikan menjalar dari perpustakaan tersebut.
BACA JUGA: Inggris Mesra dengan Huawei, AS Ancam Putus
''Lari, sembunyi, lawan. Selamatkan dirimu secepatnya.'' Demikian bunyi pengumuman di akun Twitter resmi UNC sesaat setelah menerima laporan penembakan. Polisi langsung dikontak.
Kepala Polisi UNC Charlotte Jeff Baker mengungkapkan bahwa polisi yang bertugas di kampus langsung menuju lokasi penembakan. Dua atau tiga polisi yang kali pertama merespons laporan itu berhasil melucuti senjata Terrell. Pemuda 22 tahun tersebut ditangkap tanpa perlawanan.
BACA JUGA: Waduh, Ada Duit Rp 425 Juta Berserakan di Jalan
Namun, hingga Rabu (1/5), belum terungkap motivasi Terrell berbuat keji. Dilansir AFP, polisi menjerat Terrell dengan dua dakwaan pembunuhan dan empat dakwaan percobaan pembunuhan.
Hari ini (2/5) seharusnya mahasiswa UNC menjalani ujian. Namun, gara-gara insiden yang terjadi pada hari efektif terakhir perkuliahan itu, UNC tutup hingga akhir pekan.
BACA JUGA: Tak Rela Trump Dua Periode, Mantan Wakil Obama Turun Gunung
Tragedi di UNC tersebut hanya berselang beberapa hari dari penembakan di sinagoge Poway, California. Insiden tersebut menewaskan satu orang.(sha/c22/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Pintu untuk Huawei, Inggris Terancam Diboikot AS
Redaktur & Reporter : Adil