BANDAACEH--Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Iskandar Hasan menegaskan, empat kasus penembakan menimpa warga sipil di sejumlah wilayah di Aceh mulai awal tahun 2012 saling terkait.
Hal ini ditandaskan jenderal bintang dua ini pada pertemuan pertemuan dengan DPR Aceh, guna membahas situasi keamanan menjelang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, 9 April 2012 mendatang.
Disampaikan, kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil yang didapat oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri. Jenis peluru yang digunakan oleh para pelaku persis sama dan merupakan sisa konflik, dan itu mengindikasikan bahwa senjata api sisa konflik masih beredar luas di masyarakat.
“Berdasarkan penyelidikan dan olah TKP yang dilakukan terhadap empat lokasi penembakan, memang memiliki kesamaan, baik peluru maupun modus operandi yang digunakan,” tegas mantan Kapoltabes Medan tersebut.
Sejauh ini, berkat keterangan dari dua orang pelaku yang sudah diamankan, Polisi sudah mengantongi nama dan alamat dua pelaku penembakan lainnya yang kini sudah ditetapkan sebabagai DPO.
Terkait dengan para pelaku yang terlibat dalam aksi penembakan, mereka yang sudah tertangkap mengaku sebagai eks kombatan yang beralih profesi sebagai pelaku kriminalitas.Hal itu seperti diakui oleh dua tersangka yang kini sudah diamankan di Mapolda yaitu T dan B.
Kapolda melanjutkan bahwa aksi penembakan tersebut adalah murni kriminalitas, terkait dengan latar belakang tersangka yang merupakan eks kombatan, mereka hanya dimanfaatkan. Namun sejauh ini pengakuan tersebut belum bisa dipertanggung jawabkan.“Dua yang satu TKP sudah kita tangkap dan dua lagi W dan M masih buron,”jelasnya.
Lebih lanjut, W dan M yang kini sudah ditetapkan sebagai DPO masih sulit dilacak, hingga saat ini pihaknya pun belum mengetahui posisinya keduanya dan Polisi masih terus melakukan pencarian.”kalau yang dua ini tertangkap maka akan terungkap yang lainnya,”demikian. (Slm).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruh Pabrik Rokok Tuntut Kenaikan Upah
Redaktur : Tim Redaksi