Penembakan Papua Mulai Merambah Perkotaan

Kamis, 07 Juni 2012 – 17:11 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Yorris Raweyai mengatakan, kekerasan di Papua akhir-akhir ini semakin meningkat dan merambah ke wilayah perkotaan.

"Ini bukan hal baru. Tapi skalanya lebih meluas. Sekarang bukan hanya di Puncak saja, tapi di Jayapura ibukota Papua. Bahkan minggu lalu ada warga negara asing tertembak," kata Yorris, Kamis (7/6), di sela-sela rapat dengar pendapat umum dengan LIPI dan tokoh-tokoh Papua bersama Komisi I DPR.

Yorris menyatakan tak ingin berspekulasi mengenai apa motif dan siapa pelaku di balik aksi-aksi kekerasan dan penembakan di Papua itu. Namun dia memertanyakan kinerja aparat kepolisian yang sampai sejauh ini tidak bisa menangkap pelaku.

"Belum pernah aparat kepolisian menangkap siapa pelaku. Walau mereka selalu katakan OTK (Orang Tak Dikenal), tapi tidak juga ada yang ditangkap. Padahal, masyarakat kita butuh kejelasan," ujarnya.

Ditambahkan, kevakuman pemerintah daerah di Papua saat ini karena status Gubernurnya masih berstatus caretaker juga menambah permasalahan. "Bagaimana mau kelola pemerintahan kalau seperti ini," katanya.

Ia menegaskan, malam ini rencananya rombongan Komisi I akan bertolak ke Papua. "Sebelas orang dipimpin langsung Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq," jelasnya.

Sepulang dari Papua nanti, imbuh dia, Komisi I akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Papua. "Saya sangat setuju. Perlu panja setelah kembali nanti, untuk mendorong pemerintah lebih pro aktif," katanya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),  Ikrar Nusa Bhakti menilai kejadian-kejadian di Papua beberapa hari belakangan ini sangat luar biasa. Misalnya,  demonstrasi oleh sebuah kelompok massa tapi ada yang menggunakan atau membawa panah dan tombak.

"Lantas pertanyaannya, apakah harus dihadapi dengan mobil Barakuda? Kalau itu terjadi artinya kekerasan dilawan dengan kekerasan. Artinya, polisi dan inteligen yang seharusnya melakukan pendekatan tidak mampu menjalankan tugas dengan baik," kata Ikrar saat RDPU bersama tokoh Papua dan Komisi I DPR, Kamis (7/6), di Jakarta.

LIPI melihat, belum tentu semua kejadian-kejadian kekerasan di Papua itu dilakukan oleh masyarakat di sana. Apalagi yang menggunakan senjata api, diyakini bukan masyarakat Papua.

Dia memertanyakan, kepolisian yang tak mampu mengungkap siapa pelaku aksi kekerasan di Papua selama ini. Menurut dia, polisi sering mengatakan sudah mengetahui identitas pelaku, tapi tak pernah menangkap. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajudan Gubernur Riau Berkomitmen Ungkap Dalang Suap

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler