Penembakan Sukardi Dicurigai Balas Dendam Preman

Rabu, 11 September 2013 – 07:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengatakan penembakan terhadap anggota Provost Mabes Polri, Brigadir Kepala Sukardi harus dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi bagi institusi kepolisian. Khususnya, untuk memperbaiki perilaku aparat polri saat berhadapan dengan masyarakat.

"Penembakan ini juga harus menjadi evaluasi dan introspeksi bagi Polri," kata Nasir saat dihubungi, Selasa (10/9).

BACA JUGA: Sampaikan Kabar Duka, Tetangga Minta Istri Bripka Sukardi Nonton TV

Ia menyatakan, Komisi III DPR mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menemukan pelaku penembakan dan membangkitkan moralitas aparatnya di lapangan.

"Bisa jadi ini adalah buntut dari upaya polisi membasmi premanisme belakangan ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera ini.

BACA JUGA: Tak Langsung Kabur Usai Habisi Bripka Sukardi

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengatakan kasus penembakan itu merupakan teror terhadap kepolisian. Meski begitu dia enggan berspekulasi motif penembakan itu. "Kita tunggu hasil penyelidikan polisi," kata Pasek.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 22.20 malam. Saat itu, Sukardi tengah mengendarai sepeda motor jenis Honda merah bernomor polisi B 6671 TXL. Dia dikabarkan ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Diduga pelaku menggunakan dua sepeda motor. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku penembakan ini. (gil/jpnn)

BACA JUGA: Mengawal Truk Sendirian Langgar Prosedur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Terencana, Pelaku Diduga Kabur Lewat Jalan Samping KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler